Cara Mengubah Kalimat Langsung Menjadi Tidak Langsung

Cara Mengubah Kalimat Langsung Menjadi Tidak Langsung

Ingin tahu cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini.

Di artikel sebelumnya kita sudah belajar apa itu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga contoh kalimatnya. Selain itu kita juga sudah belajar perbedaan dari keduanya. Nah, sekarang saatnya kita belajar cara mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Jasa Parafrase Kalimat Bahasa Indonesia dan Inggris
Jasa Parafrasa Kalimat Bahasa Indonesia

Cara Mengubah Kalimat Langsung Menjadi Kalimat Tidak Langsung

Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

  1. Menghilangkan tanda petik

    Salah satu langkah yang perlu dilakukan saat mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung adalah menghilangkan tanda petik. Keberadaan tanda petik merupakan salah satu ciri kalimat langsung. Tanda petik pada kalimat langsung digunakan untuk mengutip kalimat yang sama persis dari sumber aslinya. Sementara pada kalimat tidak langsung, kita tidak perlu menggunakan tanda petik untuk mengutip kalimat.

    Contoh kalimat langsung:
    Pak Lion mengatakan, “Tikus merupakan hama yang berbahaya.”

    Jika diubah menjadi kalimat tidak langsung:
    Pak Lion mengatakan bahwa tikus merupakan hama yang berbahaya.

  2. Menambahkan kata hubung

    Setelah menghilangkan tanda petik, langkah selanjutnya adalah menambahkan kata hubung antara kalimat pengiring dengan kalimat yang dikutip. Kata hubung ini berfungsi untuk menghubungkan antara kalimat pengiring dengan kalimat yang dikutip agar menjadi satu kalimat yang padu. Salah satu kata hubung yang sering digunakan di kalimat tidak langsung adalah bahwa.

    Contoh kalimat langsung:
    Pak Lion mengatakan, “Tikus merupakan hama yang berbahaya.”

    Jika diubah menjadi kalimat tidak langsung:
    Pak Lion mengatakan bahwa tikus merupakan hama yang berbahaya.

  3. Mengubah kata ganti

    Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengubah kata ganti pada kalimat yang akan dikutip. Hal ini penting dilakukan karena terjadi perubahan posisi orang yang berbicara dan orang yang diajak bicara.
     
    Pada sumber aslinya, orang yang berbicara akan menggunakan kata ganti orang pertama.
    Namun, setelah dikutip atau diucapkan ulang oleh orang lain, orang yang pertama kali berbicara akan menjadi orang ketiga di kalimat tidak langsung.
     
    Supaya lebih jelas berikut contoh perubahan posisi kata ganti antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
     
    Contoh kalimat langsung:
    Rini berkata, “Aku akan pergi ke rumah Lia besok Sore.”
     
    Contoh di atas merupakan kalimat langsung yang memiliki susunan pengiring-kutipan. Bagian yang diapit dengan tanda petik merupakan kalimat yang dikutip dari sumber aslinya, yaitu perkataan dari Rini. Ingat bahwa bagian kutipan di kalimat langsung akan dikutip sama persis seperti sumber aslinya. Oleh karena itu, di bagian kutipan menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu aku, karena Rini merupakan orang yang berbicara di sumber aslinya.
     
    Apabila contoh di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, maka kata ganti yang digunakan akan berubah. Perhatikan contoh berikut.
     
    Contoh kalimat tidak langsung:
    Rini mengatakan bahwa dia akan pergi ke rumah Lia besok sore.
     
    Pada contoh kalimat tidak langsung tersebut, kata ganti yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga. Hal ini karena kalimat tidak langsung itu tidak mengutip sumber aslinya secara persis. Pada kalimat tidak langsung, kita hanya menyampaikan ulang isi perkataan dari sumber aslinya. Point of view yang digunakan pada kalimat tidak langsung bukan merupakan orang yang berbicara di sumber aslinya, melainkan orang yang sedang mengatakan kalimat tidak langsung tersebut. Jadi, pada contoh kalimat tidak langsung di atas, Rini sudah tidak berperan sebagai orang pertama, melainkan orang ketiga. Sebab, Rini bukan orang yang mengatakan kalimat tidak langsung tersebut. Oleh karena itu, kalimat tidak langsung tersebut menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu dia.
     
    Berikut adalah beberapa kata ganti yang perlu dirubah saat mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

    A. Kata ganti orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ketiga
    Saat ingin mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, kita perlu mengubah kata ganti pada kalimat yang ingin dikutip atau diucapkan ulang. Jika bagian yang dikutip mengadung kata ganti orang pertama, maka perlu diubah menjadi kata ganti orang ketiga. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang sudah dibahas di awal.
     
    Misalnya kata ganti orang pertama ‘aku’ diubah menjadi kata ganti orang ketiga ‘dia’, seperti contoh di bawah:
     
    Maria berkata, “Aku ingin membeli buku di Gramedia.”
    Kalimat langsung di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Maria berkata bahwa dia ingin membeli buku di Gramedia.
     
    Contoh kedua adalah kata ganti orang pertama ‘kami’ diubah menjadi kata ganti orang ketiga ‘mereka’:
     
    Para murid berkata, “Kami akan belajar keras agar lulus ujian.”
    Kaimat langsung di atas jika diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Para murid berkata bahwa mereka akan belajar keras agar lulus ujian.
     
    B. Kata ganti orang kedua berubah menjadi kata ganti orang pertama
    Apabila bagian yang dikutip mengandung kata ganti orang kedua tunggal, perlu diubah menjadi kata ganti orang pertama tunggal. Hal ini karena orang yang awalnya diajak berbicara pada sumber aslinya, akan berubah point of viewnya menjadi orang yang bicara atau orang yang mengutip kalimatnya menjadi kalimat tidak langsung.
     
    Contoh kata ganti orang kedua ‘kamu’ diubah menjadi kata ganti orang pertama ‘aku’:
     
    Lili berkata, “Kamu sebaiknya jangan begadang terus.”
    Kaimat langsung di atas jika diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Lili berkata bahwa aku sebaiknya jangan begadang terus.
     
    C. Kata ganti jamak ‘kalian’ atau ‘kita’ berubah menjadi ‘mereka’ atau ‘kami’
    Jika di dalam kutipan terdapat kata ganti ‘kalian’ atau ‘kita’, perlu diubah menjadi kata ganti ‘mereka’ atau ‘kita’.
     
    Contoh mengubah kata ganti ‘kita’ menjadi ‘kami’:

    Melia menghampiriku kemudian berkata, “Kita perlu menyelesaikan tugas bahasa Inggris hari ini.”
    Kaimat langsung di atas jika diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Melia menghampiriku kemudian mengatakan bahwa kami perlu menyelesaikan tugas bahasa Inggris hari ini.
     
    Contoh mengubah kata ganti ‘kita’ menjadi ‘mereka’:

    Nana menepuk bahu Putri dan berkata, “Kita pasti bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
    Kaimat langsung di atas jika diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Nana menepuk bahu Putri dan mengatakah bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
     
    Contoh mengubah kata ganti ‘kalian’ menjadi ‘mereka’:

    Bu Guru berkata kepada para murid, “Kalian harus mengerjakan tugas tepat waktu agar mendapat nilai bagus.”
    Kaimat langsung di atas jika diubah menjadi kalimat tidak langsung, yaitu:
    Bu guru mengatakan kepada para murid bahwa mereka harus mengerjakan tugas tepat waktu agar mendapat nilai bagus.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *