Kalimat Langsung: Ciri-Ciri, Cara Penulisan, dan Contoh Kalimatnya

Kalimat Langsung: Ciri-Ciri, Cara Penulisan, dan Contoh Kalimatnya

Mengenal dan memahami apa itu kalimat langsung, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, hingga cara penulisan kalimat langsung.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat dikelompokkan menjadi berbagai jenis. Salah satu jenis kalimat yang sering digunakan, terutama dalam naskah cerita, adalah kalimat langsung. Jenis kalimat langsung sering digunakan untuk menceritakan dialog antartokoh dalam tulisan fiksi, seperti cerpen, dongeng, fabel, dan novel.

Jika kamu ingin menyusun atau menulis naskah cerita, kamu perlu memahami apa itu kalimat langsung dan bagaimana penulisan kalimat langsung yang tepat. Nah, bagi kamu yang belum paham apa itu kalimat langsung dan cara menulis kalimatnya, simak penjelasan lengkapnya di sini.

Cek Turnitin Gratis dan Instan

Apa Itu Kalimat Langsung?

Menurut Kosasi (2017: 64) kalimat langsung adalah jenis kalimat yang secara cermat menirukan secara persis sesuatu yang dikatakan oleh orang. Jadi di dalam kalimat langsung terdapat kutipan yang diambil dari perkataan orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung bisa berupa kalimat tanya, kalimat berita, ataupun kalimat perintah.

Sementara menurut Abdul Chaer (2018, 209), pengertian kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Asul Wiyanto (2019, 45) kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatakan oleh orang ketiga secara persis atau apa adanya. Apabila ditulis, ucapan asli tersebut diapit oleh tanda petik.

Berdasarkan perkataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat langsung adalah jenis kalimat yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali perkataan atau ujaran dari sumber tersebut.

Baca juga: Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat Majemuk

Ciri-Ciri Kalimat Langsung

Terdapat beberapa ciri-ciri kalimat langsung yang harus diketahui. Adapun ciri-ciri kalimat langsung menurut Kosasih (2011:70) adalah sebagai berikut.

  1. Pada kalimat langsung kalimat kutipan ditandai dengan tanda petik (“…”).
  2. Huruf pertama pada kalimat yang ada di dalam tanda petik (“…”) menggunakan huruf kapital.
  3. Kalimat kutipan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
  4. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.

Penulisan Kalimat Langsung

Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan tanda baca saat mengutip atau menirukan perkataan orang lain. Meskipun terkesan mudah, tetapi masih banyak orang yang salah menulis bagian kutipan di dalam kalimat langsung. Nah, berikut adalah cara penulisan kalimat langsung.

  1. Bagian kutipan dalam kalimat langsung diapit oleh tanda petik 2 (“) bukan petik 1 (“).
  2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat kutipan.
  3. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat berita, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda baca titik atau koma, tergantung susunan kalimatnya.
  4. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat perintah, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda seru.
  5. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat tanya, kalimat tersebut diakhri dengan tanda tanya.
  6. Sementara kalimat pengiring diakhiri dengan satu tanda koma atau titik tergantung susunan kalimatnya.
  7. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital, sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.

Susunan Kalimat Langsung dan Contoh Kalimatnya

1. Pengiring – kutipan

Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan pengiring – kutipan:

Ayah berkata, “Antarkan surat ini ke kantor pos.”

Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian pengiring diakhiri dengan tanda koma. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik (“…”).

2. Kutipan – pengiring

Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan kutipan – pengiring:

 “Aku akan berusaha jauh lebih keras lagi,” ucap Aria.

Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian kutipan terletak di awal kalimat, baru kemudian diikuti oleh bagian pengiring. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik (“…”). Selanjutnya bagian pengiring diawali dengan huruf keci dan diakhiri dengan tanda titik.

3. kutipan-pengiring-kutipan

Contoh: “Kak, kau dipanggil Ibu,” kata Heni, “di suruh membeli makanan.”

Pada contoh di atas, bagian kutipan terletak di awal dan akhir kalimat. Sementara bagian pengiring berada di tengah-tengahnya.  Bagian kutipan diapit dengan tanda petik (“…”). Bagian kutipan yang ada di awal kalimat, diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma (,). Sementara bagian kutipan yang ada di akhir kalimat, diawali dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik (.).

Contoh Kalimat Langsung

  • Mirna berkata, “Kemarin Rio mengerjakan pekerjaan rumah.”
  • Lili menyuruh, “Tolong masak dengan sangat benar, agar rasanya sedap!”
  • “Cepat sedikit jalannya!” teriak Nia kepada teman-temannya di lapangan sekolah.
  • “Aku akan belajar hari ini,” kata Ima.
  • “Aku akan berusaha jauh lebih keras hari ini,” ucap Aria.
  • Aldi mengatakan, “Aku pergi ke sekolah naik sepeda.”
  • “Baju itu bagus,” kata Maia.
  • “Mau kemana kalian hari ini ?” tanya Andi.
  • Ibu menyruh, “Belikan ibu garam di toko depan!”
  • “Jangan berteriak!” gertak polisi pada pencuri.
  • “Siapa yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya guru sebelum memulai pelajaran.
  • Budi berkata, “Aku ingin pergi ke jepang suatu saat nanti.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *