Apa itu kalimat efektif dan apa saja ciri-cirinya? Yuk, simak artikel berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
—
Sebuah karya tulis, baik esai, artikel, maupun karya ilmiah, tersusun atas kumpulan kalimat yang mengandung gagasan tertentu. Agar gagasan dalam sebuah karya tulis dapat dipahami oleh pembaca, kalimat-kalimat penyusunnya harus efektif. Tidak sedikit tulisan yang sebenarnya mengusung gagasan yang menarik, tetapi tidak menarik minat pembaca karena kalimatnya sulit dicerna. Oleh karena itu, kemampuan menulis kalimat efektif sangat penting untuk dikuasai.
Untuk bisa menulis kalimat efektif dengan benar, kita perlu memahami dulu apa itu kalimat efektif dan apa saja ciri-cirinya. Jika kamu belum paham tentang apa yang dimaksud dengan kalimat efektif, ada baiknya kamu membaca artikel ini hingga selesai ya. Di artikel ini akan dibahas mengenai apa itu kalimat efektif, mulai dari pengertian, tujuan, syarat, ciri-ciri, dan unsur-unsur kalimat efektif.
Baca juga: Cara Menulis Esai yang Baik dan Benar
Apa Itu Kalimat Efektif?
Sederhananya, kalimat efektif adalah kalimat yang tidak ambigu. Artinya, kalimat efektif mengandung makna yang mudah dimengerti oleh orang lain dengan tepat. Supaya lebih jelas, berikut akan dibahas mengenai pengertian kalimat efektif menurut para ahli.
Pengertian Kalimat Efektif Menurut Para Ahli
Pengertian kalimat efektif menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Menurut Arifin, kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria dan kaidah serta jelas dan enak dibaca.
- Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi yang mudah dipahami oleh pembaca.
- Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan, kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga mudah dipahami orang lain.
- Menurut Rahayu, kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis serta kalimatnya mudah dipahami dan mampu menimbulkan daya khayal pada diri pembacanya.
- Menurut Widjono, kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat sehingga apa yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh pembaca.
- Menurut Badudu, kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis dapat diterima dan dipahami oleh pembaca.
- Menurut Putrayasa, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi secara sempurna karena memenuhi syarat-syarat pembentuk kalimat efektif tersebut.
Pengertian Kalimat Efektif
Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif? Dari beberapa pengertian kalimat efektif menurut para ahli, secara umum dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah tertentu dalam bahasa Indonesia, seperti ejaan, diksi, dan tanda baca, sehingga pembaca dapat memahami kalimat tersebut dengan mudah.
Baca juga: Apa Itu Kalimat dan Ciri-Cirinya
Apa Itu Tujuan Kalimat Efektif?
Kalimat efektif bisa berbentuk tulisan maupun lisan. Tujuan kalimat efektif adalah sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan penulis atau pembicara dengan jelas sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami gagasan tersebut dengan tepat. Dengan kata lain, tujuan kalimat efektif adalah mencegah terjadinya kesalahpahaman komunikasi antara pendengar dengan pembicara atau penulis dengan pembaca.
Apa Saja Syarat Kalimat Efektif?
Agar sebuah kalimat dapat dikatakan efektif, kalimat tersebut harus memenuhi setidaknya empat syarat. Adapun syarat dari kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Syarat pertama yang harus dipenuhi agar sebuah kalimat dapat dikatakan efektif adalah memenuhi kaidah yang berlaku. Kaidah tersebut berupa ejaan, tanda baca, dan bentuk baku atau tidak baku.
Kaidah yang belaku dalam bahasa Indonesia mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Untuk saat ini, kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia adalah PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). PUEBI lengkap yang diterbitkan oleh Badan Bahasa dapat kamu akses dan unduh di sini.
2. Terdiri atas minimal subjek dan predikat
Syarat kalimat efektif selanjutnya, yaitu sebuah kalimat efektif harus terdiri atas minimal satu subjek dan satu predikat. Kalimat yang tidak memiliki subjek dan/atau predikat tidak dikatakan efektif karena kalimatnya tidak lengkap sehingga tidak dapat dipahami maksudnya. Selain itu, subjek dan predikat harus ditempatkan secara runtut agar pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan baik.
3. Tidak bertele-tele
Syarat ketiga yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah tidak bertele-tele. Susunan kalimat yang terlalu panjang justru akan membuat pembaca sulit memahami maksudnya. Oleh karena itu, sebaiknya kalimat tersebut dipecah menjadi beberapa kalimat yang lebih ringkas agar lebih mudah dicerna oleh pembaca. Di sisi lain, cukup gunakan kata-kata yang paling mewakili gagasan yang ingin disampaikan dan buang yang tidak diperlukan sehingga tidak terlalu boros kata-kata.
4. Tidak ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir adalah tidak ambigu atau multitafsir. Kalimat efektif mencegah timbulnya multitafsir karena apa yang dipahami pembaca persis seperti apa yang dipikirkan penulis. Dengan demikian, ketiga syarat sebelumnya harus dipenuhi agar syarat kalimat efektif yang terakhir ini juga dapat terpenuhi.
Apa Ciri-Ciri Kalimat Efektif?
Terdapat setidaknya lima ciri-ciri kalimat efektif yang membedakannya dengan kalimat tidak efektif, yaitu:
1. Kesepadanan
Salah satu ciri kalimat efektif adalah kesepadanan. Kesepadanan merupakan keseimbangan antara gagasan penulis dengan struktur bahasa yang dipakai. Kalimat efektif yang menunjukkan kesepadanan struktur memiliki satu subjek dan predikat yang jelas. Supaya lebih jelas, perhatikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif berikut ini.
Contoh kalimat tidak efektif:
- Pengumpulan donasi itu pihak penggalang dana dibantu oleh beberapa relawan.
Kalimat di atas tidak efektif karena terdapat dua subjek dalam satu kalimat tunggal, yaitu “pengumpulan donasi” dan “pihak penggalang dana”. Salah satu subjek perlu dihilangkan atau diubah agar kalimat di atas menjadi efektif.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Pihak penggalang dana dibantu oleh beberapa relawan untuk mengumpulkan donasi.
2. Kehematan
Kehematan berarti penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata yang berlebihan atau berulang-ulang. Biasanya, kehematan erat kaitannya dengan kata benda jamak dan sinonim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif berikut ini.
Contoh kalimat tidak efektif:
- Banyak orang-orang berbondong-bondong ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi.
Kalimat di atas tidak efektif karena kata benda “orang-orang” yang sudah berbentuk jamak didahului oleh kata pembilang “banyak”. Kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat efektif dengan menghilangkan kata pembilangnya atau menggunakan kata benda tunggal “orang”.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Orang-orang berbondong-bondong ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi.
- Banyak orang berbondong-bondong ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi.
Contoh kalimat tidak efektif lainnya:
- Perempuan itu memasuki ke dalam sebuah ruangan setelah dipersilakan.
Kalimat di atas tidak efektif karena kata “masuk” mengisyaratkan “ke dalam”. Oleh karena itu, kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat efektif dengan menghilangkan kata “ke dalam”.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Perempuan itu memasuki sebuah ruangan setelah dipersilakan.
3. Kelogisan
Ciri-ciri kalimat efektif yang ketiga adalah kelogisan. Kelogisan berkaitan dengan gagasan yang dapat diterima oleh akal sekaligus sesuai ejaan. Agar lebih paham, perhatikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif berikut ini.
Contoh kalimat tidak efektif:
- Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat di atas tidak efektif karena tidak logis. Seharusnya, yang dipersilakan bukan waktu dan tempat, melainkan pembicara yang bersangkutan. Agar menjadi kalimat efektif, kalimat di atas harus diubah susunannya menjadi seperti berikut.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Kepada Bapak Adi, kami persilakan.
4. Kesejajaran (keparalelan)
Kesejajaran berarti terdapat kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika kata pertama berbentuk nomina, kata selanjutnya juga berbentuk nomina. Jika kata pertama berbentuk verba, kata selanjutnya juga berbentuk verba. Jika kamu belum paham, coba perhatikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif berikut ini.
Contoh kalimat tidak efektif:
- Divisi ini bertanggung jawab dalam hal pengajaran, pendidikan, dan mengabdi kepada masyarakat.
Kalimat di atas tidak efektif karena bentuk “mengabdi kepada masyarakat” berbeda dengan bentuk “pengajaran” dan “pendidikan” yang merupakan nomina. Oleh karena itu, kalimat tersebut dapat diubah menjadi kalimat efektif dengan mengubah frasa “mengabdi kepada masyarakat” menjadi nomina.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Divisi ini bertanggung jawab dalam hal pengajaran, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Kepaduan (koherensi)
Ciri kalimat efektif yang terakhir adalah kepaduan atau koherensi. Kepaduan menunjukkan hubungan antarkata dalam sebuah kalimat. Kalimat efektif tersusun atas kata-kata yang utuh dan saling berhubungan sehingga gagasan yang disampaikan tidak terpecah. Supaya lebih paham, coba perhatikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif berikut ini.
Contoh kalimat tidak efektif:
- Lulu sakit dan tetap berangkat sekolah.
Kalimat di atas tidak efektif karena konjungsi yang digunakan kurang tepat. “Sakit” dan “tetap berangkat sekolah” merupakan hal yang berlawanan sehingga konjungsi yang digunakan seharusnya “tetapi”.
Contoh kalimat efektif adalah:
- Lulu sakit, tetapi tetap berangkat sekolah.
Baca juga: Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku
Apa Saja Unsur-unsur Kalimat Efektif?
Unsur-unsur kalimat efektif pada dasarnya sama dengan unsur-unsur kalimat pada umumnya. Berikut adalah unsur-unsur kalimat efektif:
1. Subjek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), subjek merupakan bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara atau pokok kalimat. Dengan kata lain, subjek merupakan pelaku atau benda yang menjadi topik pembicaraan. Subjek dalam bahasa Indonesia dapat berupa kata benda (nomina) atau kata kerja yang dibendakan (verba ternominalisasi). Sebuah kalimat harus mempunyai minimal satu subjek.
2. Predikat
Menurut KBBI, predikat merupakan bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Dengan kata lain, predikat merujuk pada perbuatan yang dilakukan oleh subjek. Dalam bahasa Indonesia, predikat dapat berupa frasa verbal, frasa preposisional, frasa nominal, kopula, atau kata sifat (adjektiva). Sama halnya dengan subjek, sebuah kalimat harus mempunyai minimal satu predikat.
3. Objek
Objek, menurut KBBI, merupakan nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa. Dengan kata lain, objek merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran dari perbuatan yang dilakukan subjek. Tidak jauh berbeda dengan subjek, objek dapat berupa frasa nominal atau verba yang ternormalisasi. Selain itu, objek dibedakan menjadi dua, yaitu objek langsung (direct object)dan objek tidak langsung (indirect object).
4. Pelengkap (komplemen)
Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam klausa. Dengan kata lain, pelengkap merupakan bagian kalimat yang dibutuhkan untuk melengkapi maksud kalimat. Pelengkap dapat berupa frasa nominal atau frasa preposisional.
5. Keterangan
Keterangan merupakan kata atau kelompok kata yang dipakai untuk meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat dalam kalimat. Singkatnya, keterangan adalah suatu unsur yang menerangkan bagian kalimat lainnya. Keterangan umumnya berupa frasa preposisional atau frasa adverbial.
Jasa Proofreading untuk Perbaikan Kalimat
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa kalimat efektif bertujuan untuk mengemukakan gagasan agar mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat efektif ini diperlukan dalam pembuatan karya tulis, baik itu jurnal, artikel ilmiah, makalah, maupun esai. Sebelum mempublikasikan karya tulis, kita perlu memastikan bahwa kalimat yang kita tulis adalah kalimat efektif.
Nah, apabila kamu masih ragu dengan tulisanmu, ada baiknya jika menggunakan jasa copyedit Xerpihan untuk memperbaiki tulisan yang masih mengandung kalimat tidak efektif. Tim Xerpihan sudah berpengalaman dalam menyunting berbagai macam tulisan, mulai dari artikel ilmiah hingga konten kreatif. Selain itu, Xerpihan juga menyediakan garansi revisi gratis berdasarkan komentar reviewer sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi.