Teks Eksplanasi: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Contohnya

Teks Eksplanasi: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi? Jika kamu belum tahu apa itu teks eksplanasi, simak pengertian, tujuan, ciri-ciri, struktur, dan contohnya di sini.

Jasa Proofreading Dokumen

Apa Itu Teks Eksplanasi?

Kata eksplanasi berasal dari bahasa Inggris ‘explanation’ yang berarti penjelasan. Dalam Modul Bahasa dan Sastra Indonesia, pengertian dari eksplanasi adalah menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fenomena. Jadi bisa dibilang teks eksplanasi adalah jenis teks yang berisi penjelasan mengenai suatu fenomena atau peristiwa. Fenomena tersebut bisa berupa fenomena alam atau fenomena sosial yang dapat disaksikan dengan pancaindra.

Jasa Translate Dokumen

Pada teks eksplanasi, dijelaskan bahwa suatu peristiwa atau fenomena dapat terjadi akibat adanya peristiwa lain yang terjadi sebelumnya, lalu peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya peristiwa yang lain lagi sesudahnya. Jadi teks eksplanasi ini menguraikan rentetan peristiwa yang disusun berdasarkan prinsip sebab akibat (kausalitas).

Contoh teks eksplanasi mengenai fenomena alam, yaitu penjelasan mengenai proses terjadinya gempa bumi, banjir, atau gerhana bulan. Sementara contoh teks eksplanasi mengenai peristiwa sosial adalah penjelasan sebab akibat terjadinya demonstrasi massa.

Apa Tujuan dari Teks Ekplanasi?

Jasa Parafrasa

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks eksplanasi berisi penjelasan sebab akibat tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Peristiwa atau fenomena yang terjadi disekitar kita sebaiknya tidak hanya kita amati saja. Namun, sekaligus dijadikan sebagai bahan pembelajaran kedepannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan dari teks eksplanasi adalah memberikan informasi yang jelas agar pembaca dapat memahami suatu fenomena yang terjadi, sehingga dapat dijadikan pembelajaran.

Apa Saja Ciri-Ciri Teks Eksplanasi?

Berdasarkan buku Bahasa Indonesia, ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

  1. Terdiri dari 3 bagian, yaitu pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi;
  2. Berisi informasi yang berdasarkan fakta;
  3. Informasi yang dimuat bersifat ilmiah/keilmuan;
  4. Kalimatnya bersifat informatif, tapi tidak persuasif.

Apa Saja Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi?

Selain ciri-ciri umum di atas, teks eksplanasi juga memiliki ciri kebahasaan. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang ada pada teks eksplanasi.

1. Menggunakan Kalimat Denotatif.

Ciri kebahasaan teks eskplasanasi yang pertama, yaitu menggunakan kalimat denotatif. Kalimat denotatif adalah kalimat yang menggunakan makna sebenarnya, bukan kiasan. Hal ini karena teks eksplanasi bukan termasuk dalam kategori sastra.

2. Menggunakan Konjungsi Waktu dan Kausalitas.

Teks eksplanasi biasanya menggunakan konjungsi waktu dan/atau konjungsi kausalitas sebagai sarana kohesi teks. Konjungsi waktu adalah kata penghubung yang mengacu pada urutan waktu. Pada teks eksplanasi konjungsi waktu digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu berdasarkan urutan waktu. Contoh konjungsi waktu adalah setelah itu, sesudah, kemudian, lalu, saat, dan ketika.

Sementara konjungsi kausalitas adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa yang mempunyai hubungan sebab akibat. Pada teks eksplanasi, konjungsi kausalitas digunakan untuk menjelaskan fase-fase kejadian yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat. Contoh Konjungsi kausalitas adalah sebab, karena, sehingga, dan oleh karena itu.

3. Menggunakan Verba Material dan Relasional

Verba material adalah kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik, misalnya memotong, memukul, dan memakan. Sementara verba relasional adalah kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung subjek dengan pelengkap, misalnya menjadi, menyebabkan, menimbulkan, dan mengakibatkan.

Bagaimana Struktur Teks Eksplanasi?

Seperti yang sudah dijelaskan dalam ciri umum teks ekplanasi di atas, struktur teks eksplanasi biasanya terdiri dari tiga bagian.

1. Pernyataan Umum

Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat mengenai topik yang dibicarakan. Pada bagaian ini penulis mulai mengidentifikasi fenomena, bisa berupa fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya. Bisa dibilang bagian ini merupakan bagian pembuka dari teks eksplanasi. Maka dari itu, bagian ini ditulis secara ringkat, jelas, dan menarik agar dapat membangkitkan minat pembaca.

2. Deret Penjelas

Deret penjelas berisi rincian proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang dijelaskan. Bagian ini sangat relatif untuk menjawab pertanyaan ‘bagaimana’ atau ‘mengapa’.

Rincian yang berpola pertanyaan ‘bagaimana’ akan menghasilkan uraian atau penjelasan yang tersusun secara kronologis. Dalam hal ini, tahapan kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu dan menggunakan konjungsi kronologis.

Sementara rincian yang berpola pertanyaan ‘mengapa’ akan menghasilkan uraian atau penjelasan yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini, tahapan kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat dan menggunakan konjungsi kausalitas.

3. Interpretasi

Bagian interpretasi merupakan penutup teks eksplanasi yang sifatnya opsional (boleh ada atau tidak ada). Biasanya bagian ini berisi kesimpulan atau pernyataan penulis tentang topik yang dijelaskan.

Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya

Contoh teks eksplanasi beserta strukturnya
(freepik.com/stories)

Supaya lebih paham mengenai teks eksplanasi, di bawah ini diberikan beberapa contoh teks eksplanasi beserta strukturnya.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam

Berikut adalah contoh teks eksplanasi fenomena alam yang menjelaskan tentang proses terjadinya hujan. Contoh ini dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan.


Proses Terjadinya Hujan

Pernyataan UmumJumlah air di alam ini selalu tetap dan mengikuti “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Akibat panas matahari, air dipermukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman.
Deret PenjelasTanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi. Uap berubah menjadi air karena perbedaan temperatur di atmosfer. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0o Celsius butiran air akan berubah menjadi salju. Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.
InterpretasiAliran ini akan masuk daerah tangkapan, yaitu daerah menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai, aliran ini mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.
Sumber: Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan

Contoh Teks Eksplanasi Banjir

Berikut adalah contoh teks eksplanasi fenomena alam mengenai banjir. Contoh ini dikutip dari buku Bahasa Indonesia Kelas XI.


Banjir

Pernyataan UmumBanjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu Kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana, banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.
Deret PenjelasDalam siklus hidrologi, kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Air hujan sampai di permukaan bumi dan mengalir di permukaan bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini dimulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung, atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.  

Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.  
InterpretasiDi daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Sumber: Bahasa Indonesia Kelas XI

Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi

Berikut adala contoh teks eksplanasi fenomena alam mengenai gemba bumi yang terjadi di Aceh. Contoh ini dikutip dari buku Bahasa Indonesia Kelas XI.


Gempa Aceh

Pernyataan UmumGempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 07.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatra Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Deret PenjelasGempa ini juga mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Namun, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara. Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar, diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa. Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun. Bahkan di Somalia, di benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan jatuh lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar atau mungkin hampir semua dari mereka adalah para nelayan.  
InterpretasiGempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.  
Sumber: Bahasa Indonesia Kelas XI

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial

Berikut adalah contoh teks eksplanasi fenomena sosial yang dikutip dari Modul Bahasa dan Sastra Indonesia.


Pengamen Jalanan Tersebar di Indonesia

Pernyataan UmumSemakin menjamurnya pengamen jalanan saat ini, terutama di kota – kota besar, seolah menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara positif namun lebih banyak lagi yang menanggapinya secara negatif. Pengamen jalanan adalah penari, penyanyi, atau pemain musik yang mengadakan pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah – pindah dari satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang digambarkan dekil, kotor, nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat terhadap pengamen jalanan menimbulkan problema tersendiri yang patut untuk dibahas.  
Deret PenjelasStigma negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen sudah berlangsung sejak lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor tersebut antara lain, karena sebagian besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen jalanan tidak berpendidikan dak akrab dengan dunia hitam kriminal, dan masih banyak lainnya. Faktor-faktor diatas hanya segelintir dari beragam alasan yang muncul di masyarakat terkait tanggapan negatif mereka terhadap pengamen jalanan.

Banyak hal yang melatarbelakangi orang-orang untuk turun ke jalan dan mengamen. Ada yang dikarenakan himpitn ekonomi sehingga mengharuskan mereka untuk turun ke jalan demi sesuap nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alasan untuk menyalurkan hobi dan minat mereka. Lazim ditemui para mahasiswa yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka adalah bernyanyi dan bermain musik.

Masyarakat di kota – kota besar yang menggunakan moda transportasi pribadi maupun publik mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen jalanan yang menyatu dengan para pedagang asongan, pengemis, gelandangan, dll. Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen jalanan beragam, ada yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka. Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap mereka. Citra pengamen diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang melibatkan pengamen jalanan sebagai pelakunya.

Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. Ada beberapa artis papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis karirnya dari jalanan. Dalam negeri ada Charlie Van Houten, yang dulu tergabung dalam salah satu band ternama di Indonesia, ST 12. Ia mengaku memulai karirnya mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga Tegar, Aris ‘Idol’, dll. Di luar negeri, ada grup band termahsyur di zamannya, bahkan melegenda hingga sekarang, band kenamaan The Beatles. Ada juga Ed Sheeran yang dahulunya merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia telah diakui sebagai musisi yang hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya, termasuk yang paling bergengsi dalam industri musik dunia “Grammy Awards”. Artis-artis di atas menjadi bukti nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh dipandang sebelah mata.  
InterpretasiMenanggapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola penyelesaian masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus memegang peran untuk mengedukasi dan membimbing para pengamen jalanan agar menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik kedepannya. Kita sebagai masyarakat harus bersikap bijaksana. Seperti pepatah yang mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”, mungkin sudah saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen jalanan di sekitar kita.
Sumber: Modul Bahasa dan Sastra Indonesia

Jasa Proofreading Teks Eksplanasi

Itu tadi penjelasan mengenai teks prosedur. Semoga setelah membaca artikel ini kamu mempunyai gambaran bagaimana membuat teks prosedur. Nah, jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyunting teks eksplanasi atau jenis teks lainnya, jangan ragu untuk menggunakan jasa proofreading Xerpihan. Tim Xerpihan sudah berpengalaman dalam menyunting berbagai macam tulisan, mulai dari artikel ilmiah hingga konten kreatif.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *