Apa itu majas? Simak penjelasan mengenai macam-macam majas, mulai dari pengertian, penggunaan, dan contoh majas di sini.
—
Jika kalian pernah membaca puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Aku, pasti kalian tidak asing dong dengan cuplikan sajak berikut.
‘Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang’
Apa sih maksud dari ‘aku ini binatang jalang’? Bukannya ‘aku’ yang dimaksud adalah manusia, kok jadi binatang?
Eits, jangan pusing dulu. Jadi dalam bahasa Indonesia, cuplikan sajak tersebut disebut majas metafora. Apa itu majas metafora?
Nah, bagi kamu yang belum tahu apa itu majas metafora, baca artikel ini sampai selesai ya. Sebab artikel ini akan membahas mengenai macam-macam majas, termasuk majas metafora. Mulai dari pengertian, penggunaan, dan contohnya.
Apa Itu Majas?
Majas merupakan salah satu gaya bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pembaca atau pendengar. Gaya bahasa ini sering digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Pengertian Majas menurut KBBI, yaitu suatu cara menggambarkan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Sebagian besar menggunakan bahasa kiasan walaupun tidak semuanya. Contohnya seperti disinggung di awal, yaitu ‘aku ini binatang jalang’. Dalam kalimat tersebut, tokoh aku diibaratkan sebagai binatang, padahal kenyataannya tokoh aku adalah manusia.
Penggunaan Majas
Majas biasanya digunakan untuk memberikan penegasan atau kesan yang lebih mengena kepada pendengar atau pembaca. Penggunaan majas dalam karya sastra bertujuan supaya karya sastra menjadi lebih hidup dan pembaca tidak mudah bosan.
Macam-Macam Majas
Secara umum, majas dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.
- Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata perbandingan untuk memberikan penghayatan kepada pendengar atau pembaca. Kata perbandingan tersebut bisa secara eksplisit maupun implisit.
Sebenarnya majas yang masuk dalam kelompok majas perbandingan ada banyak. Namun, di sini akan disebutkan beberapa majas perbandingan yang sering digunakan, seperti majas metafora, majas personifikasi, majas simile, majas metonimia, majas eufemisme, majas sinekdoke, majas hiperbola, dan majas alegori. - Majas Penegasan
Seperti namanya, majas ini bertujuan untuk memberikan penegasan terhadap sesuatu agar lebih berkesan. Majas penegasan umumnya menggunakan pengulangan kata, baik pengulangan kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang masih berkaitan atau pengulangan kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Majas penegasan terbagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah majas pleonasme, majas repetisi, majas klimaks, dan majas anti klimaks. - Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Penggunaan majas pertentangan bertujuan untuk memberikan penekanan kepada pembaca. Adapun yang termasuk dalam kelompok majas pertentangan antara lain majas antitesis, majas litotes, majas paradoks, majas kontradiksi interminus, majas okupasi, majas oksimoron, dan majas anakronisme. - Majas Sindiran
Sesuai namanya, majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir seseorang. Penggunaan majas sindiran bertujuan untuk memberikan kesan yang lebih mendalam bagi pembaca atau pendengar. Beberapa majas yang termasuk dalam kelompok majas sindiran antara lain majas ironi, majas sinisme, majas sarkasme, majas satire, dan majas innuendo.
Macam-Macam Majas Perbandingan dan Contohnya
1. Majas Metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang menggunakan analogi atau kiasan terhadap dua hal berbeda. Dalam menganalogikan sesuatu, majas metafora tidak menggunakan kata-kata penghubung, misalnya seperti, bagaikan, ibarat, laksana, dan bak.
Contoh majas metafora:
- Dewi malam tidak terlihat karena tertutup awan. (Dewi malam = bulan)
- Tikus kantor harus diberikan hukuman berat karena merugikan banyak orang. (Tikus kantor = koruptor)
- Mia merupakan tangan kanan Bu Lisa. (Tangan kanan = orang kepercayaan)
2. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menyamakan benda mati dengan benda hidup. Benda mati dianggap seakan-akan hidup seperti manusia, yaitu dapat melihat, berbicara, dan lain sebagainya.
Contoh majas personifikasi:
- Tadi malam, Gunung Merapi memuntahkan laharnya.
- Kabut tebal menyelimuti pepohonan.
- Payung ini melindungiku dari hujan.
- Api melahap semua bangunan di pasar.
3. Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menggunakan sebagian dari suatu hal untuk mewakili seluruhnya atau sebaliknya. Majas sinekdoke dibagi menjadi dua, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan majas sinekdoke totem pro parte.
a. Majas Sinekdoke Pars Pro Toto
Majas sinekdoke pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari suatu hal untuk mewakili seluruhnya.
Contoh majas sinekdoke pars pro toto
- Rina memelihara lima ekor sapi.
- Dari mana saja? Kok baru kelihatan batang hidungnya.
- Harga tiket masuk kebun binatang adalah Rp25.000 per kepala.
b. Majas Sinekdoke Totem Pro Parte.
Kebalikan dari pars pro toto, majas sinekdone totem pro parte adalah majas yang menggunakan keseluruhan untuk menyebutkan sebagian. Majas ini biasanya digunakan untuk menggeneralisasi sesuatu.
- Indonesia berhasil memenangkan kejuaraan SEA Games tahun 2011.
- Warga Kampung Sikunir tampak semangat mengikuti pelatihan membatik.
4. Majas Simile
Majas simile adalah gaya bahasa yang mengumpamakan sesuatu menggunakan kata pembanding (seperti, bagaikan, ibarat, dan laksana).
Contoh Majas Simile
- Pipinya tembam seperti bakpao.
- Kamu dan saudaramu bagaikan pinang dibelah dua.
- Kulitnya seperti porselen.
5. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu hal dengan kata lain yang berkaitan. Umumnya majas metonimia menyatakan suatu benda dengan merek dagang.
Contoh majas metonimia:
- Tolong belikan Indomie di warung. (Indomie = salah satu merek mi instan)
- Ayah berangkat kerja menggunakan Honda. (Honda = salah satu merek kendaraan bermotor)
6. Majas Eufemisme
Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan yang lebih halus.
Contoh majas eufemisme:
- Masyarakat kurang mampu berhak mendapatkan bantuan sosial dari. (kurang mampu = miskin)
- Selama pandemi, banyak sekali pekerja yang dirumahkan. (dirumahkan = dipecat)
- Para pahlawan yang gugur dimakamkan di taman makam pahlawan. (gugur = mati)
7. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan cara berlebihan untuk menyatakan sesuatu, bahkan sampai tidak masuk akal.
Contoh majas hiperbola:
- Pandemi menyebabkan harga saham terjun bebas.
- Suaranya menggelegar sampai ke rumahku.
- Rina menangis darah setelah kena tipu.
8. Majas Alegori
Majas alegori adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan untuk menggambarkan sesuatu. Majas ini biasanya digunakan dalam kalimat motivasi atau kata-kata bijak.
Contoh majas alegori:
- Hidup di dunia itu singkat, seperti jarak antara azan dan salat.
Macam-Macam Majas Sindiran dan Contohnya
1. Majas ironi
Majas ironi adalah majas sindiran yang menggunakan ungkapan yang maknanya berkebalikan dengan keadaan sebenarnya. Bisa dikatakan, majas ironi adalah majas sindiran paling halus.
Contoh majas ironi:
- Kamu sangat wangi, sampai-sampai tak ada seorang pun yang betah duduk di dekatmu.
- Rudi adalah orang yang sangat tepat waktu. Setiap hari dia selalu datang 30 menit sebelum pelajaran berakhir.
- Tulisanmu sangat bagus hingga aku tidak bisa membacanya.
2. Majas Sinisme
Dalam KBBI, kata sinisme berarti pernyataan sikap yang memandang rendah. Majas sinisme adalah majas yang digunakan untuk menyindir seseorang secara langsung, tidak menggunakan kata kiasan. Bisa dibilang, majas sinisme adalah kebalikan dari majas ironi yang menggunakan ungkapan yang berkebalikan dengan aslinya. Majas sinisme ini adalah majas sindiran yang levelnya lebih pedas dari majas ironi.
Contoh majas sinisme:
- Kamarmu sangat berantakan, persis seperti kapal pecah.
- Lebih baik motormu yang sudah usang itu dimuseumkan saja.
- Jangan keras kepala! Sekali-kali dengarkan pendapat orang lain.
3. Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata celaan untuk mengkritik atau menyindir seseorang. Majas ini adalah majas sindiran yang levelnya paling kasar karena menggunakan kata celaan atau hinaan. Biasanya majas ini digunakan saat orang sedang emosi.
Contoh majas sarkasme:
- Dasar pikun! Baru saja dikasih tahu, sekarang sudah lupa.
- Dasar lemah! Mengangkat galon saja tidak kuat.
- Sudah hidup menumpang, tapi tidak mau bantu-bantu. Dasar tidak tahu diri!
4. Majas Satire
Apa itu satire? Menurut KBBI, satire adalah gaya bahasa yang digunakan dalam kesusastraan untuk menyindir seseorang. Perbedaan satire dan sarkasme adalah sarkasme menggunakan kata-kata kasar dan hinaan sedangkan satire menggunakan bahasa halus yang kadang diselipkan lelucon di dalamnya.
Contoh majas satire:
- Harga garam lagi mahal ya? Hambar banget masakannya.
- Tumben kamu baik, habis dirukyat ya?
- Kamu salah minum obat ya? Tumben mentraktirku.
5. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah salah satu majas sindiran yang mengecilkan fakta yang sebenarnya.
Contoh majas innuendo:
- Dia berhasil memenangkan tender hanya dengan sedikit suap.
- Pantas dia hanya perlu sedikit usaha untuk naik jabatan, ternyata dia keponakan manajer.
Baca juga: Pengertian Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi serta Contohnya
Macam-Macam Majas Penegasan dan Contohnya
1. Majas pleonasme
Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang berlebihan dengan tujuan untuk menegaskan artinya.
Contoh majas pleonasme:
- Ketua panitia naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan.
- Lisa turun ke bawah menggunakan tangga darurat.
- Para terdakwa menunduk ke bawah karena malu.
2. Majas repetisi
Seperti namanya, majas repetisi adalah majas yang menggunakan repetisi atau pengulangan kata untuk mengenaskan sesuatu.
Contoh majas repetisi:
- Saat libur sekolah, kerjaannya hanya bermain, bermain, dan bermain.
3. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal secara berurutan dari yang paling kecil pangkatnya kemudian makin lama makin meningkat.
- Semua warga Kelurahan Suka Bersih termasuk ketua RT, ketua RW, Kepala Dusun, Kepala Desa mengikuti acara syukuran.
- Siswa, guru, dan Kepala sekolah wajib menaati peraturan sekolah.
4. Majas Anti klimaks
Kebalikan dari majas klimaks, Majas anti klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal secara berurutan dari yang paling besar pangkatnya kemudian makin lama makin menurun.
Contoh majas anti klimaks:
- Kepala sekolah, guru, dan, siswa wajib mengikuti upacara bendera di lapangan sekolah.
Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan huruf konsonan minimal dua kali.
Contoh majas aliterasi
- Sita suka sekali sarapan dengan serundeng.
- Budi bekerja di Bekasi.
Baca juga: Apa Itu Footnote dan Cara Menulis Footnote dari Jurnal, Buku, Internet
Macam-Macam Majas Pertentangan dan Contohnya
1. Majas Paradoks
Dalam KBBI, paradoks adalah pernyataan yang seakan-akan bertentangan dengan pendapat umum tapi sebenarnya mengandung kebenaran. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa majas paradoks adalah majas yang menyatakan sesuatu yang seolah-olah bertentangan antara dua hal yang berbeda.
Contoh majas paradoks:
- Jangan menjadi orang yang kaya harta tapi miskin akhlak.
- Walaupun sikapnya kasar, sebenarnya hatinya lembut.
- Umurnya sudah tua tapi wajahnya tetap awet muda.
2. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas pertentangan yang menggunakan paduan antonim atau kata berlawanan dalam suatu pernyataan.
Contoh majas antitesis:
- Derajat seseorang tidak diukur dari banyak sedikitnya harta yang dia punya.
- Lisa belajar siang dan malam agar lulus ujian sekolah.
- Semua orang, baik tua dan muda, wajib memakai masker saat keluar rumah.
- Semua WNI, miskin dan kaya, memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum.
Mungkin masih banyak yang bingung perbedaan majas antitesis dan majas paradoks karena keduanya hampir sama. Perbedaan majas antitesis dengan majas paradoks adalah majas antitesis menyatakan hal yang berlawanan dari objek yang sama. Sedangkan majas paradoks seolah-olah menyatakan dua hal yang bertentangan tapi sebenarnya tidak. Hal ini karena yang bertentangan adalah dua objek yang berbeda.
3. Majas Kontradiksi Interminis
Majas kontradiksi interminis adalah majas pertentangan yang menyatakan sangkalan atas pernyataan sebelumnya dengan menyertakan pengecualian.
Contoh majas kontradiksi interminis
- Semua murid membawa bekal, kecuali Lisa
- Ruangan itu benar-benar kosong, hanya ada satu buah kursi di dekat jendela.
- Aku setiap hari bangun pagi, kecuali saat hari libur.
4. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah majas pertentangan yang menyatakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan dari suatu peristiwa. Biasanya majas anakronisme menceritakan sesuatu di masa lampau yang bertentangan dengan kenyataan.
Contoh majas anakronisme:
- Pada zaman penjajahan, para prajurit berkomunikasi melalui ponsel. (Zaman penjajahan belum ada ponsel.)
- Di zaman purba, orang-orang menulis menggunakan kertas. (Zaman purba belum ada kertas.)
5. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa yang menggunakan pernyataan yang dikurangi dari fakta yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh majas litotes:
- Jika ada waktu, mampirlah ke gubukku di Pondok Jati Residence.
- Mohon maaf hanya bisa menyediakan seadanya.
—
Demikian penjelasan mengenai macam-macam majas. Semoga bermanfaat!
Terimakasih atas pengetahuan ini bermanfaat, salam sukses, penjelasannya lengkap dan jelas.