Apa Itu Footnote dan Cara Menulis Footnote dari Jurnal, Buku, Internet – Memahami apa itu footnote akan memudahkanmu dalam menyusun tulisan karya ilmiah yang terstruktur nantinya. Bahkan bukan hanya itu saja, catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman ini akan memberikan manfaat lain.
Untuk kamu yang sudah biasa menyusun karya tulis ilmiah, jangan sampai tidak tahu apa itu footnote. Supaya kedepannya kamu bisa menulis teks karya ilmiah dengan baik dan benar, simak penjelasan apa itu footnote, fungsi footnote, jenis-jenis footnote dan bagaimana cara menulis footnote yang benar berikut ini.
Apa Itu Footnote?
Jawaban atas pertanyaan apa itu footnote tak lain adalah arti dari dua kata ini sendiri. Ya, dua kata karena sebenarnya terdiri dari kata ‘foot’ dan ‘note’. Dalam bahasa Indonesia, kata ‘foot’ berarti kaki dan ‘note’ berarti catatan. Maka dari itu, dalam bahasa Indonesia istilah footnote lebih dikenal dengan catatan kaki.
Sesuai namanya, footnote atau catatan kaki adalah sebuah catatan yang ditaruh di bagian akhir atau kaki halaman. Catatan tersebut bisa berupa komentar, penjelasan tambahan, maupun referensi dari sebuah pernyataan yang ada di halaman tersebut.
Baca juga: Apa Itu Sitasi dan Bagaimana Cara Menulis Sitasi?
Apa Perbedaan Footnote dan Endnote?
Sebenarnya footnote dan endnote hampir sama. Keduanya adalah catatan yang memuat penjelasan tambahan atau referensi dari suatu pernyataan. Perbedaan mendasar dari footnote dan endnote adalah penempatannya. Footnote terletak di bagian bawah halaman yang relevan dengan suatu pernyataan, sedangkan endnote terletak dibagian akhir artikel, bab, atau dokumen.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan penulis saat memilih menggunakan footnote atau endnote:
- Gaya catatan yang dipilih
Penggunaan footnote atau endnote tergantung dengan gaya catatan yang akan digunakan. Apakah menggunakan gaya APA, MLA, Chicago, Vancouver atau yang lainnya. Hal ini karena tidak semua gaya bisa digunakan untuk footnote maupun endnote. - Jumlah catatan yang dimuat
Pertimbangan kedua adalah jumlah catatan yang akan dimuat. Jika jumlah catatan yang akan dimuat cukup banyak, lebih baik menggunakan endnote. Sebab, footnote yang terlalu banyak akan mengganggu kenyamanan pembaca. - Isi catatan
Pengunaan footnote atau endnote juga tergantung dari isi catatan yang akan dimuat. Catatan yang memuat komentar atau penjelasan tambahan yang tidak terlalu berhubungan dengan paragraph sebaiknya diletakkan bagian akhir (endnote) agar tidak mengganggu aliran bacaan pembaca.
Baca juga: Struktur Artikel Ilmiah: Berikut Pengertian dan Cara Membuat Artikel Ilmiah
Apa Itu Fungsi Footnote (Catatan Kaki)?
Mengetahui apa saja fungsi footnote akan membuat kamu paham bahwa bagian ini memang cukup penting. Tidak hanya untuk pembaca saja, melainkan juga penulisnya. Karya tulis ilmiah dengan banyak maupun sedikit sumber, sama-sama akan tetap membutuhkan footnote. Berikut beberapa fungsi footnote:
- Memberikan keterangan tambahan agar pembaca lebih paham dengan isi bacaan.
- Memperkuat bukti dengan menyertakan sumber dari suatu penyataan agar pembaca lebih percaya dengan pernyataan tersebut.
- Menghargai karya tulis asli yang dijadikan sumber.
- Menghindari plagiarisme dengan menuliskan referensi dari sebuah kutipan yang terlindungi hak cipta.
Apa Saja Unsur-Unsur Footnote (Catatan Kaki)?
Dalam menulis footnote, terdapat beberapa unsur yang harus dicantumkan. Adapun unsur-unsur dari penulisan footnote, yaitu halaman pernyataan diambil, tahun penerbitan, judul dari sumber, dan nama lengkap pengarang dari sumber yang diambil.
Apa saja Jenis-Jenis Footnote (Catatan Kaki)?
Setelah mengetahui unsur-unsurnya, ketahui juga apa saja jenis footnote yang bisa dituliskan ke akhir halaman nanti. Dua jenis footnote yang digunakan sejauh ini adalah footnote lengkap dan footnote singkat. Footnote lengkap merupakan catatan yang mencakup nomor halaman, tahun terbit, nama penerbit, nomor cetakan, dan jumlah jilid sekaligus. Sedangkan footnote singkat merupakan catatan yang hanya mencakup beberapa diantaranya saja.
Baca juga: Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal, Buku, dan Internet
Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki)
Sebelum membahas satu per satu cara menulis footnote berdasarkan sumbernya, ketahui dulu cara menulis yang umum. Secara umum, berlaku untuk semua jenis sumber, footnote harus ditulis dengan angka. Bukan sembarang angka, letak angka ini harus lebih kecil dan sedikit ke atas. Mudahnya, penulisannya mirip dengan angka kuadrat.
Selain nomor, perhatikan juga jumlah pengarangnya. Boleh jadi sumber yang digunakan telah dikarang oleh banyak orang sekaligus (lebih dari 3). Namun di footnote nanti hanya boleh menulis satu nama saja, untuk kemudian ditambah dengan keterangan dkk. Apabila hanya ada 2 atau 3 pengarang, maka baru boleh disebutkan semuanya.
Harus nama asli penulis yang ditambahkan pada footnote, dan kalaupun ada gelarnya maka tak perlu dicantumkan. Hanya itu saja ketentuan umumnya, mari kita simak satu per satu cara berdasarkan jenis sumbernya.
Cara Menulis Footnote dari Buku
Format penulisan footnote (catatan kaki) dari buku berbeda-beda, tergantung dari jumlah pengarangnya. Apabila jumlah pengarangnya 1-3 maka nama pengarang ditulis semua. Apabila jumlah pengarang lebih dari 3 maka hanya satu nama pengarang yang ditulis dan setelanya ditulis dkk.
Cara Menulis Footnote dari Buku dengan 1 Pengarang
Nomor kutipanNama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Nomor halaman.
Contoh penulisan footnote (catatan kaki) dari buku dengan 1 Pengarang adalah sebagai berikut.
- 1Henry Manampiring, Filosofi Teras (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2018), hal. 87
- 2Haemin Sunim, Love for Impefect Things (London: Penguin Books, 2018), hal. 47
Cara Menulis Footnote dari Buku dengan 2-3 Pengarang
Nomor kutipanNama Pengarang 1, Nama Pengarang 2, dan Nama Pengarang 3, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Nomor halaman.
Contoh penulisan footnote (catatan kaki) dari buku dengan 2-3 Pengarang adalah sebagai berikut.
- 1Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.
- 2Abdul Khalik, Rapi Armad, dan Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.
Cara Menulis Footnote dari Buku dengan lebih dari 3 Pengarang
Nomor kutipanNama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Nomor halaman.
Contoh penulisan footnote (catatan kaki) dari buku dengan lebih dari 3 Pengarang adalah sebagai berikut.
- 1Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia (Klaten: Citra Aji Parama, 2004), hlm. 45.
- 2Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
Cara Menulis Footnote dari Jurnal
Format penulisan footnote (catatan kaki) dari jurnal adalah sebagai berikut:
Nomor KutipanNama penulis, “Judul artikel”, Nama jurnal Atau Majalah berserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.
Contoh penulisan footnote (catatan kaki) dari jurnal adalah sebagai berikut.
- ¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
- ²Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hal. 7.
Cara Menulis Footnote dari Internet
Format penulisan footnote (catatan kaki) dari internet adalah sebagai berikut:
Nomor kutipanAuthor, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun)
Contoh penulisan footnote (catatan kaki) dari internet adalah sebagai berikut.
- ¹Surya Pratama, “Contoh CV” (https://namasitus.com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)
- ²Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden” (isi link situs lengkap, diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47)
Baca juga: Cara Membuat Sitasi dan Daftar Pustaka Otomatis di Word
Demikian penjelasan mengenai apa itu footnote dan cara menulis footnote dari jurnal, buku, dan internet yang benar. Semoga setelah membaca artikel ini kamu bisa menulis footnote yang benar saat menyusun artikel ilmiah ataupun skripsi. Selain kemampuan menulis footnote yang benar, kamu juga perlu memperhatikan ejaan, tata bahasa, dan logika tulisan saat menyusun artikel ilmiah maupun skripsi. Jika kamu masih ragu-ragu dengan ejaaan, tata bahasa, dan logika tulisanmu, kamu bisa menggunakan jasa proofreading Xerpihan untuk mengeceknya.