Apa Itu Konjungsi: Pengertian dan Macam-Macam Konjungsi Kata Penghubung – Kamu pasti sudah pernah mendengar istilah konjungsi. Jika ditanya, apa itu konjungsi? Mungkin kamu akan menjawab, konjungsi adalah kata penghubung. Namun jika hanya tahu itu saja, kamu mungkin akan kesulitan dalam menggunakannya.
Konjungsi merupakan struktur bahasa yang sangat sering digunakan. Baik dalam menulis, percakapan, membuat dialog, membuat kalimat, dan lain sebagainya. Bahkan, sebuah kalimat bisa menjadi kurang informatif jika tidak ada kata konjungsi di dalamnya. Bersama artikel ini, ayo kita pelajari lebih banyak tentang konjungsi.
Apa Itu Konjungsi?
Dalam bahasa Indonesia, konjungsi dikenal dengan kata penghubung. Konjungsi adalah kata serapan dari bahasa Inggris ‘conjunction’ (yang berarti pertemuan, secara grammatical berarti kata penghubung atau kata sambung). Kata ‘conjunction’ berasal dari bahasa Latin ‘conjungere’ yang berkembang menjadi ‘conjunctio’.
Pengertian Konjungsi
Secara umum, konjungsi adalah sebuah kata yang tujuannya untuk menghubungkan. Bisa berarti menghubungkan kata dengan kata, bisa itu frasa dengan frasa, juga bisa diartikan untuk menghubungkan klausa dengan klausa. Bahkan, juga bisa digunakan untuk menggabungkan dua kalimat
Perlu diketahui bahwa meski konjungsi ini wujudnya kata, tidak semata-mata bentuknya hanya satu kata saja. Namun, konjungsi bisa berisi dua kata sekaligus.
Apa Saja Macam-Macam Konjungsi?
Konjungsi atau kata penghubung ada banyak macamnya. Macam-macam konjungsi dikelompokkan berdasarkan fungsi dan letaknya. Supaya lebih jelas, berikut akan dibahas satu persatu
Baca juga: Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Macam-Macam Konjungsi Berdasarkan Letaknya
Jika dikelompokan secara umum, kamu akan mengenal yang namanya konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Pengelompokan ini berdasarkan letak dari konjungsi itu sendiri.
1. Apa Itu Konjungsi Intrakalimat?
Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang berada di dalam satu kalimat. Artinya, konjungsi ini akan menghubungkan kata demi kata, frasa demi frasa, hingga klausa demi klausa. Konjungsi Intrakalimat dibedakan menjadi dua macam, yaitu konjungsi subordinatif dan konjungsi koordinatif.
A. Konjungsi Subordinatif
Berdasarkan KBBI, konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat pada kalimat subordinatif. Jadi, konjungsi subordinatif ini menghubungkan klausa yang tidak setara.
Contoh konjungsi subordinatif: jika, jikalau, asalkan, bilamana, apabila, bahwa, seolah-olah, agar, ketika.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi subordinatif adalah sebagai berikut.
- Dia bisa menjadi pebulu tangkis yang handal, asalkan dia mau rutin berlatih.
- Arsi diizinkan melanjutkan S2 jika dia mendapatkan beasiswa.
B. Konjungsi Koordinatif
Kebalikan dari konjungsi subordinatif, konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang berada di dalam satu kalimat dan digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang sederajat.
Contoh konjungsi koordinatif: tetapi, melainkan, padahal, atau, dan, lalu.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif adalah sebagai berikut.
- Saya suka sekali memakan sayur, tetapi saya tidak suka sayur bayam.
- Aku masih bingung apakah sebaiknya melanjutkan S2 atau bekerja.
- Temanku selalu mendapat nilai bagus, padahal dia tidak pernah belajar.
2. Apa Itu Konjungsi AntarKalimat?
konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang berbeda. Umumnya, konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat kedua.
Contoh konjungsi antarkalimat: oleh sebab itu, oleh karena itu, namun, akan tetapi, dengan demikian, selain itu, sebelum itu.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut.
- Sekarang memang sudah musim kemarau. Namun, kita sebaiknya tetap membawa payung untuk berjaga-jaga.
- Nisa sedang berbuka puasa dengan kurma. Sebelum itu, Nisa sudah berpuasa selama 12 jam.
Baca juga: Pengertian, Penggunaan, Penulisan, dan Contoh Kata Sapaan
Macam-Macam Konjungsi Berdasarkan Fungsinya
Selain dikelompokkan berdasarkan letaknya, konjungsi juga dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Berikut adalah macam-macam konjungsi jika dibagi berdasarkan fungsinya.
1. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua hal dengan cara membandingkannya.
Contoh konjungsi perbandingan: sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, umpama, daripada, ibarat, seakan-akan.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi perbandingan adalah sebagai berikut.
- Suaranya saat menyanyi sangatlah enak didengar seperti seorang pop star.
- Nia lebih suka makan roti daripada nasi.
2. Konjungsi Tak Bersyarat
Konjungsi tak bersyarat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan jika suatu hal bisa terjadi, tanpa syarat.
Contoh konjungsi tak bersyarat : walaupun, meskipun, biarpun.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi tak bersyarat adalah sebagai berikut.
- Rissa sangat rajin mengerjakan PR, meskipun tidak ada yang memintanya.
- Walaupun hujan deras, Dina tetap berangkat ke sekolah.
3. Konjungsi Tujuan atau Final
Konjungsi final adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dan menjelaskan makna serta tujuan dari sebuah tindakan.
Contoh konjungsi tujuan atau final: supaya, untuk, agar, guna.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi tujuan atau final adalah sebagai berikut.
- Semua orang harus mau menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, untuk mengurangi penyebaran virus dan bakteri.
- Rizki belajar setiap malam agar mendapat nilai bagus.
4. Konjungsi Kronologis atau Waktu
Konjungsi kronologis adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa yang terjadi.
Contoh konjungsi waktu : apabila, bilamana, demi, hingga, ketika, sebelum, sampai, sejak, sementara, setelah, sesudah, tatkala.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi kronologis adalah sebagai berikut.
- Sebelum tidur malam, jangan lupa menggosok gigi dan mencuci kaki serta tangan.
- Rika belum makan nasi sejak pagi.
5. Konjungsi Konsekutif atau Akibat
Konjungsi akibat atau konjungsi korelatif adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan suatu peristiwa yang terjadi atas sebab tertentu.
Contoh konjungsi konsekutif: sehingga, sampai, akibatnya.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi korelatif adalah sebagai berikut.
- Ani tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah, akibatnya ia jatuh pingsan dan dibawa ke UKS.
- Bacalah teks tersebut berulangkali sampai kamu paham.
6. Konjungsi Kausalitas atau Sebab
Konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang terjadi atas tindakan tertentu. Ciri-ciri penggunaan konjungsi penyebab, yaitu hubungan antar klausa dalam kalimat yang digunakan.
Contoh konjungsi kausalitas: sebab, karena, oleh karena itu, sebab itu.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi kausalitas adalah sebagai berikut.
- Lisa jatuh pingsan karena tidak sarapan sebelum berangkat ke rumah neneknya.
- Mia datang terlambat sebab motornya kehabisan bensin.
7. Konjungsi Pilihan atau Disjungtif
Konjungsi disjungtif digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, dengan memilih salah satu hal dari dua hal tersebut.
Contoh konjungsi pilihan atau disjungtif: atau, maupun, baik, entah.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi disjungtif adalah sebagai berikut.
- Saat berbelanja, Rina bingung untuk membeli celana atau gaun terlebih dahulu.
8. Konjungsi Penerang
Konjungsi penerang adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara.
Contoh konjungsi penerang: dan, lagi pula, serta.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi penerang adalah sebagai berikut.
- Mereka sedang memasak dan menyiapkan hidangan pembuka serta minumannya.
Jasa Proofreading untuk Perbaikan Tulisan
Itu tadi penjelasan mengenai pengertian dan macam-macam konjungsi. Semoga setelah membaca tulisan ini kamu paham bagaimana penggunaan konjungsi yang tepat, sehingga tulisanmu mudah dipahami oleh pembaca.
Apabila kamu masih ragu dengan tulisanmu, ada baiknya jika kamu memanfaatkan layanan proofreading Xerpihan untuk mengecek tulisanmu. Tim Xerpihan sudah berpengalaman dalam memeriksa berbagai jenis tulisan, mulai dari karya ilmiah hingga konten kreatif.