Kata Berimbuhan: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Contoh Imbuhan

Kata Berimbuhan: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Contoh Imbuhan

Artikel ini menjelaskan tentang apa itu kata berimbuhan, mulai dari pengertian kata berimbuhan, fungsi imbuhan, jenis-jenis imbuhan, dan contoh kata berimbuhan.

Coba perhatikan kalimat berikut.

Kepala sekolah di minta untuk memberi sambutan saat upacara bendera.

Apakah kalian menemukan kesalahan dalam kalimat tersebut? Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu jawabannya.

Jasa Proofreading Jurnal dan Skripsi

Nah, bagi kamu yang belum tahu jawabannya, kesalahan kalimat tersebut terletak pada penulisan kata ‘di minta’. Penulisan kata ‘di minta’ seharusnya digabung, karena ‘di’ pada kata ‘di minta’ bukan termasuk kata depan melainkan suatu imbuhan. Apa yang dimaksud imbuhan? Jika kamu belum paham mengenai apa itu imbuhan, simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Kata Berimbuhan

Apa itu yang dimaksud dengan kata berimbuhan? Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapatkan imbuhan atau tambahan afiks sehingga membentuk kata baru. Proses penambahan afiks ini disebut dengan afiksasi. Tambahan afiks dalam kata dasar bisa di bagian depan (prefiks), akhir (sufiks), tengah (infiks), maupun campuran (konfiks). Akibat tambahan tersebut, kata berimbuhan memiliki makna, fungsi, dan bentuk yang berbeda dari kata dasarnya. Supaya lebih jelas, simak pengertian kata berimbuhan menurut para ahli berikut ini.

Jasa Transkrip Wawancara dan Rekaman Rapat

Pengertian Kata Berimbuhan Menurut Para Ahli

Definisi afiks menurut Chaer (1998), yaitu suatu bentuk yang bisa mengubah jenis, fungsi, serta makna sebuah kata dasar atau bentuk dasarnya. Sedangkan menurut Putrayasa (2008), afiksasi merupakan suatu proses penambahan imbuhan pada kata sehingga mengakibatkan perubahan bentuk, kategori, dan maknanya.

Pendapat terakhir berasal dari seorang pakar tata bahasa Indonesia. Dalam bukunya yang berjudul Morfologi suatu Tinjauan Deskriptif, Ramlan berpendapat bahwa afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.

Ciri-Ciri Kata Berimbuhan

Berdasarkan pengertian kata berimbuhan di atas, ciri-ciri kata berimbuhan adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat polimorfis atau terdiri atas lebih dari satu morfem;
  2. Mempunyai makna gramatis;
  3. Mengalami perubahan fungsi, makna, dan bentuk daripada kata dasarnya.

Fungsi Imbuhan

Jasa Translate Dokumen | Indonesian English Translation Services

Penambahan imbuhan pada kata dasar dapat mengubah kelas kata. Misalnya kata dasar minum (kata kerja) yang ditambah afiks -an sehingga berubah bentuk menjadi minuman (kata benda). Imbuhan atau afiks memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Imbuhan atau afiks dapat digunakan untuk membentuk kata kerja, yaitu imbuhan me-, ber-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i.
  • Afiks atau imbuhan dapat berfungsi untuk membentuk kata benda, yaitu imbuhan pe-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pe-an, dan ke-an.
  • Imbuhan atau afiks juga dapat berfungsi untuk membentuk kata bilangan, yaitu imbuhan se- dan ke-.
  • Afiks atau imbuhan dapat digunakan untuk membentuk kata keterangan, yaitu imbuhan se-nya, -nya, -an.
  • Terakhir, imbuhan dapat berfungsi untuk membentuk sifat, yaitu imbuhan -I, -wi, -iah, dan -is.

Baca juga: Apa Itu Gaya Selingkung? Berikut Contoh Gaya Selingkung Jurnal Ilmiah

Jenis-Jenis Kata Berimbuhan

Jenis-jenis kata berimbuhan dibagi menjadi dua, yang pertama adalah Imbuhan berdasarkan letaknya dan yang kedua adalah imbuhan serapan dari bahasa asing.

Jenis Imbuhan Berdasarkan Posisi atau Letaknya

Berdasarkan posisinya, kata berimbuhan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks.

1. Prefiks

Nama lain dari prefiks adalah awalan. Prefiks atau awalan merupakan penambahan imbuhan di bagian awal kata dasar. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori prefiks antara lain: ber-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-. Berikut akan dijelaskan masing-masing imbuhan yang termasuk prefiks.

A. Imbuhan ber-

Imbuhan ber- memiliki beberapa arti, antara lain:

  • Berarti jumlah
    Contoh penggunaan imbuhan ber- yang memiliki arti jumlah:
    ber- + tiga (kata bilangan) = bertiga (kata bilangan)
  • Berarti mengeluarkan
    Contoh penggunaan imbuhan ber- yang memiliki arti mengeluarkan:
    ber- + bau (kata benda) = berbau (kata kerja)
  • Berarti memiliki
    Contoh penggunaan imbuhan ber- yang memiliki arti memiliki:
    ber- + keluarga (kata benda) = berkeluarga (kata kerja)
  • Berarti menjadi
    Contoh penggunaan imbuhan ber- yang memiliki arti menjadi:
    ber- +  gabung (kata bilangan) = bergabung (kata kerja)
  • Berarti merasa atau dalam kondisi
    Contoh penggunaan imbuhan ber- yang memiliki arti dalam kondisi:
    ber- + gembira (kata sifat) = bergembira (kata kerja)
B. Imbuhan pe-

Imbuhan pe- memiliki beberapa arti, antara lain:

  • Berarti pelaku atau orang yang melakukan suatu tindakan
    Contoh penggunaan imbuhan pe- yang memiliki arti pelaku:
    pe- + beli (kata kerja) = pembeli (kata benda)
  • Berarti alat
    Contoh penggunaan imbuhan pe- yang memiliki arti alat:
    pe- + garis (kata benda) = penggaris (kata benda)
  • Berarti profesi atau pekerjaan
    Contoh penggunaan imbuhan pe- yang memiliki arti profesi:
    pe- + rawat (kata kerja) = perawat (kata benda)
  • Berarti sifat
    Contoh penggunaan imbuhan pe- yang memiliki arti sifat:
    pe- + marah (kata sifat) = pemarah (kata sifat)
  • Berarti sebab
    Contoh penggunaan imbuhan pe- yang memiliki arti sebab:
    pe- + manis (kata sifat) = pemanis (kata benda)
C. Imbuhan di-

Imbuhan di- tidak mengubah jenis kata. Fungsi imbuhan di adalah membentuk makna pasif pada kata dasarnya.

Contoh penggunaan imbuhan di- yang membentuk makna pasif:

  • di- + minum (kata kerja) = diminum (kata kerja pasif)
D. Imbuhan ter-

Imbuhan ter- memiliki beberapa arti, antara lain:

  • Berarti paling
    Contoh penggunaan imbuhan ter- yang memiliki arti paling:
    ter- + pintar (kata sifat) = terpintar (kata sifat)
  • Berarti tidak sengaja
    Contoh penggunaan imbuhan ter- yang memiliki arti tidak sengaja:
    ter- + bawa (kata kerja) = terbawa (kata kerja)
  • Berarti sudah di-
    Contoh penggunaan imbuhan ter- yang memiliki arti sudah di-:
    ter- + lihat (kata kerja) = terlihat (kata kerja)
  • Berarti tiba-tiba
    Contoh penggunaan imbuhan ter- yang memiliki arti tiba-tiba:
    ter- + ingat (kata kerja) = teringat (kata kerja)
E. Imbuhan ke-

Imbuhan ke- umumnya tidak mengubah jenis kata. Penggunaan imbuhan ke untuk menunjukkan urutan.
Contoh penggunaan imbuhan ke-  yang menunjukkan urutan:
ke- + tiga (kata bilangan) = ketiga (kata bilangan)

F. Imbuhan se-

Imbuhan se- memiliki beberapa arti, antara lain:

  • Berarti seluruh
    Contoh penggunaan imbuhan se- yang memiliki arti seluruh:
    se- + desa (kata benda atau nomina) = sedesa (kata benda atau nomina)
  • Berarti sebuah bilangan
    Contoh penggunaan imbuhan se-  yang memiliki arti sebuah bilangan:
    se- + juta (kata benda atau nomina) = sejuta (kata bilangan)
  • Berarti melakukan bersama sama
    Contoh penggunaan imbuhan se- yang memiliki arti melakukan bersama-sama :
    se- + perjuangan (kata benda atau nomina) = seperjuangan (kata benda atau nomina)
  • Berarti tunggal
    Contoh penggunaan imbuhan se- yang memiliki arti tunggal:
    se- + buah (kata benda atau nomina) = sebuah (kata benda atau nomina)
  • Berarti sama dengan
    Contoh penggunaan imbuhan se- yang memiliki arti sama dengan:
    se- + tinggi (kata benda atau nomina) = setinggi (kata keterangan)
  • Berarti menyatakan waktu
    Contoh penggunaan imbuhan se-  yang memiliki arti menyatakan waktu:
    se- + telah (kata keterangan) = setelah (kata partikel)
G. Imbuhan me-

Kebalikan dari imbuhan di-, imbuhan me- biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja aktif.

Contoh penggunaan imbuhan me- yang membentuk kata kerja aktif:

  • Me + minum (kata keja) = meminum (kata kerja aktif)

2. Sufiks

Jenis imbuhan yang kedua adalah sufiks atau akhiran. Sufiks merupakan penambahan imbuhan di bagian akhir kata dasar sehingga biasa disebut sebagai akhiran. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori sufiks antara lain:  -an, -kan, dan -i. Berikut akan dijelaskan masing-masing imbuhan yang termasuk sufiks.

A. Imbuhan -i

Fungsi imbuhan -i adalah membentuk makna perintah.

Contoh penggunaan imbuhan -i yang membentuk makna perintah:

  • Jauh (kata keterangan) + -i = jauhi (kata kerja)
B. Imbuhan -kan

Sama halnya dengan imbuhan -i, imbuhan kan juga berfungsi untuk membentuk makna perintah.

Contoh penggunaan imbuhan -i yang membentuk makna perintah:

  • Jauh (kata keterangan) + -kan = jauhkan (kata kerja)
C. Imbuhan -an

Fungsi imbuh -an adalah membentuk kata benda.

Contoh penggunaan imbuhan -an yang membentuk kata benda:

  • Titip (kata kerja) + -an = titipan (kata benda)

3. Infiks

Jenis imbuhan ini juga dikenal dengan nama sisipan. Hal ini karena Infiks merupakan penambahan imbuhan yang disisipkan di bagian tengah kata dasar. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori infiks antara lain: -el-, -em-, -in-, dan -er-. Contoh penggunaan infiks yaitu imbuhan -in- pada kata kerja sehingga menjadi kinerja.

4. Konfiks

Jenis imbuhan yang keempat adalah konfiks. Konfiks merupakan penambahan imbuhan pada bagian depan dan akhir kata dasar. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori konfiks antara lain:  ke-an, ber-an, pe-an, per-an, dan se-nya.

A. Imbuhan ber-an

Arti dari imbuhan ber-an, antara lain:

  • Berarti saling
    Contoh penggunaan imbuhan ber-an yang memiliki arti saling
    Ber- + pandang (kata kerja) + an = berpandangan (kata kerja)
  • Bermakna perbuatan yang dilakukan oleh banyak orang
    Contoh penggunaan imbuhan ber-an yang bermakna perbuatan yang dilakukan oleh banyak orang:
    Ber- + lari (kata kerja) + an = berlarian (kata kerja)
B. Imbuhan ke-an

Fungsi imbuhan ke-an adalah membentuk kata benda.

Contoh penggunaan imbuhan ke-an yang membentuk kata benda:

  • Ke- + pasti (kata keterangan) + an = kepastian (kata benda)
  • Ke- + marah (kata sifat) + an = kemarahan (kata benda)
C. Imbuhan pe-an

Arti dari imbuhan pe-an, antara lain:

  • Berarti tempat atau daerah
    Contoh penggunaan imbuhan pe-an yang memiliki arti tempat atau daerah:
    pe- + rumah (kata benda) + an = perumahan (kata benda)
  • Berarti cara
    Contoh penggunaan imbuhan pe-an yang memiliki arti cara:
    pe- + kirim (kata kerja) + an = pengiriman (kata benda)

Imbuhan Serapan

Imbuhan serapan merupakan imbuhan yang diserap dari bahasa asing, seperti bahasa Arab, Sanskerta, dan Inggris.

A. Serapan dari Bahasa Arab

Imbuhan serapan dari bahasa Arab terdiri dari -wi dan -ah. Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk kata keterangan, seperti manusiawi, dan alamiah

B. Serapan dari Bahasa Sanskerta

Imbuhan serapan dari bahasa arab terdiri dari -man, -wan, dan -wati. Imbuhan ini biasanya berfungsi untuk membentuk kata benda, seperti budiman, dermawan, dan biarawati.

C. Serapan dari Bahasa Inggris

Imbuhan serapan dari bahasa inggris terdiri dari -al, -if, -is, -en. Fungsi dari imbuhan ini untuk membentuk kata sifat, misalnya deskriptif dan apatis.

Baca juga: Penggunaan Tanda Baca Petik, Titik Dua, Koma, dan Seru yang Benar

Contoh Kata Berimbuhan

Supaya kamu lebih paham mengenai kata berimbuhan, berikut akan diberikan contoh kata berimbuhan dalam kalimat.

1. Contoh imbuhan prefiks atau awalan

  • Nisa merupakan siswa terajin di kelas.
  • Rina membeli penggaris di toko buku.
  • Lisa mendapat urutan ketiga

2. Contoh imbuhan akhiran atau sufiks

  • Tolong bersihkan mejanya
  • Mari kita akhiri pelajaran hari ini

3. Contoh imbuhan sisipan atau infiks

  • Saham ICBP diminati oleh masyarakat karena kinerja perusahaan tersebut sangat baik.
  • Lisa sangat berbakat dalam memainkan seruling

4. Contoh imbuhan asing atau serapan

  • Pak Lurah merupakan orang yang dermawan.
  • Sedih merupakan sifat yang manusiawi.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai kata berimbuhan. Dari penjelasan di atas kita tahu bahwa penambahan imbuhan pada kata dasar akan mengubah bentuk, makna, dan fungsi suatu kata. Oleh karena itu, saat kita menulis teks atau naskah, kita perlu memastikan imbuhan yang tepat agar tidak salah maknanya.

Selain memilih kata imbuhan yang benar, kamu juga perlu memperhatikan ejaan, tata bahasa, dan logika tulisan saat menulis sebuah naskah atau teks. Terutama saat menulis teks formal, seperti jurnal atau karya ilmiah. Jika kamu masih bingung dengan ejaan, tata bahasa, dan logika tulisanmu, kamu bisa menggunakan jasa proofreading Xerpihan.

1 Comment

  1. World Class University

    pembahasannya sangat mudah di pahami ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *