Apa saja jenis-jenis pantun yang ada dalam sastra Indonesia? Simak jenis-jenis pantun berdasarkan isinya dan jumlahnya serta contohnya.
—

Apa Itu Pantun?
Pantun adalah jenis karya sastra yang termasuk ke dalam puisi lama. Seperti halnya jenis puisi lama yang lain, pantun juga terikat oleh beberapa aturan, seperti rima, bait, dan larik.
Baca juga: Jenis-Jenis Puisi Lama dan Baru
Pada awalnya, pantun merupakan bentuk sastra lisan yang disebarkan dari mulut ke mulut, sehingga tidak diketahui siapa pengarangnya. Akan tetapi, sekarang sudah banyak dijumpai pantun dalam bentuk tertulis. Seiring perkembangannya, pantun saat ini dijadikan sebagai media permainan kata-kata dan media penyampaian pesan.
Baca juga: Pengertian Pantun dan Ciri-Cirinya
Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya
Dalam karya sastra Indonesia, terdapat beberapa jenis pantun. Suroso (2008, 75) menyatakan, jenis pantun berdasarkan isinya terbagi menjadi tiga jenis, antara lain pantun kanak-kanak, pantun muda-mudi, dan pantun orang tua. Sementara jika ditinjau berdasarkan jumlah barisnya, jenis pantun dibedakan menjadi pantun kilat (karmina), pantun biasa, dan talibun.
Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Jumlahnya

Sesuai dengan namanya, pantun kilat adalah jenis pantun yang kilat atau singkat. Pantun kilat juga sering disebut dengan pantun karmina. Pantun karmina hanya terdiri atas dua baris dalam satu bait. Biasanya, pantun karmina memuat nasihat, sindiran, atau pernyataan ungkapan hati
Ciri-Ciri Pantun Karmina adalah:
- Terdiri dari dua baris dalam satu bait;
- Baris pertama merupakan sampiran, sedangkan baris kedua merupakan isi;
- Bersajak a-a.
Contoh Pantun Karmina atau Pantun Kilat
Berikut adalah beberapa contoh pantun karmina:
Ada jelaga di sisi gudang Mata terjaga hati tenang Ikan gurami beli di pasar Persoalan sepele jangan diumbar
Pantun Biasa
Pantun biasa adalah jenis pantun yang biasa kita jumpai. Sumardjo (2000, 90) mengemukakan, pantun biasa adalah pantun yang umum dan terdiri dari empat baris setiap baitnya bersajak a-b-a-b, dua baris pertama merupakan sampiran dan dua baris selanjutnya merupakan isi.
Ciri-Ciri Pantun Biasa adalah:
- Terdiri dari empat baris setiap baitnya;
- Bersajak a-b-a-b;
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi;
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata;
- Setiap baris terdiri atas 4-5 kata.
Contoh Pantun Biasa
Berikut adalah contoh pantun biasa yang dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2:
Sungguh indah pintu dipahat Burung puyuh di atas dahan Kalau hidup hendak selamat Taat selalu perintah tuhan
Talibun
Menurut Sudaryat (2006, 172), talibun adalah bentuk puisi lama yang termasuk ke dalam pantun, terdiri dari enam atau delapan baris setiap baitnya, setengah jumlah baris merupakan sampiran dan setengah jumlah baris selanjutnya merupakan isi, memiliki rumus persajakan abc//abc atau abcd//abcd. Umumnya talibun mengisahkan tentang kehebatan atau kebesaran seseorang, keajaiban suatu peristiwa, atau kelakuan dan sikap
Ciri-Ciri Talibun adalah:
- Setiap barisnya terdiri dari 6 hingga 20 baris (selalu genap);
- Setengah dari jumlah baris pertama adalah sampiran, sedangkan setengah berikutnya merupakan isi;
- Persajakannya a-b-c-a-b-c atau a-a-b-a-a-b atau a-b-c-d-a-b-c-d atau a-a-b-b-a-a-b-b dan seterusnya.
Contoh Talibun
Berikut adalah contoh talibun:
Kalau jadi pergi ke pekan Yu beli belanak beli Ikan panjang beli dahulu Kalau jadi engkau berjalan Ibu cari sanak pun cari Induk semang cari dahulu
Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isinya

Menurut Sudaryat (2006, 171), jenis pantun berdasarkan isinya antara lain pantun kanak-kanak, pantun muda-mudi, dan pantun orang tua. Sependapat dengan hal itu, Suroso (2008, 19) juga mengemukakan bahwa jenis bantun berdasarkan isinya terbagi menjadi tiga, yaitu pantun anak-anak, pantun muda-mudi, dan pantun orang tua. Pantun anak-anak dibedakan lagi menjadi pantun bersuka cita dan pantun berduka cita. Pantun muda-mudi dibagi juga menjadi pantun nasib, pantun perhubungan, pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun jenaka, dan pantun teka-teki. Sementara pantun orang tua terdiri dari pantun adat, pantun agama, dan pantun nasehat.
Pantun Kanak-Kanak
Pantun kanak-kanak merupakan jenis pantun yang biasa digunakan oleh anak-anak atau ditujukan kepada anak-anak. Biasanya pantun ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan anak-anak, seperti perasaan suka cita dan duka cita. Maka dari itu, pantun anak-anak berisi kata-kata yang layak atau dipakai anak-anak.
Contoh Pantun Kanak-Kanak
Berikut adalah contoh pantun kanak-kanak yang berisi perasaan suka cita:
Siang-siang ke taman kota Tempat berjumpa dengan teman Hati riang tidak terkira Ibu pulang membawa jajan
Pantun Muda-Mudi
Seusai dengan namanya, pantun muda-mudi adalah pantun yang biasanya digunakan para pemuda di masyarakat. Umumnya, pantun ini berisi perkenalan, kejenakaan, dan teka-teki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suroso (2008, 21), pantun muda-mudi adalah pantun yang biasanya digunakan oleh para pemuda. Sesuai dengan tingkat perkembangan jiwanya, pantun muda-mudi banyak membahas tentang masalah kehidupan remaja, misalnya pantun perkenalan, pantun percintaan, pantu berkasih-kasihan, pantun perceraian atau putus cinta, pantun jenaka, dan pantun teka-teki
Contoh Pantun Muda-Mudi
Berikut adala contoh pantun muda-mudi yang membahas tentang putus cinta. Contoh pantun muda-mudi ini dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2.
Gugur buah di pagi hari Ada masak ada yang muda Hancur sudah hatiku ini Cinta ditolak begitu saja
Contoh Pantun Teka-Teki
Berikut adalah contoh pantun teka-teki yang dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2:
Buah budi bedara mengkal Masak sebiji di tepi pantai Hilang budi bicara akal Buah apa tidak bertangkai?
Contoh Pantun Jenaka
Berikut adalah contoh pantun jenaka yang dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2:
Dikasih hati minta ampela Gunung Sumbing tempat pengelana Si kera garuk-garuk kepala Melihat kambing pakai celana
Pantun Orang Tua
Suroso (2008, 82) mengemukakan, pantun orang tua merupakan jenis pantun yang biasanya digunakan oleh orang tua. Pantun ini biasanya digunakan orang tua saat memberikan petuah atau nasihat, saat memberikan ajaran agama, atau saat acara adat. Sesuai dengan tujuannya, pantun orang tua dibagi menjadi pantun nasehat, pantun adat, dan pantun agama.
Contoh Pantun Orang Tua
Berikut adalah contoh pantun orang tua yang berisi nasihat kehidupan. Contoh pantun orang tua ini dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2.
Bunga kenanga di atas kubur Pucuk sari pandan Jawa Apa guna sombong takabur Rusak hati badan binasa
Contoh Pantun Nasehat
Berikut adalah contoh pantun nasehat yang dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2:
Kayu bakar dibuat arang Arang dibakar memanaskan diri Jangan mudah menyalahkan orang Cermin muka lihat sendiri
Contoh Pantun Agama
Berikut adalah contoh pantun agama yang dikutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2:
Asam kandis asam gelagar Ketiga asam si riang-riang Menangis mayat di dalam kubur Teringat badan tak sembahyang