Contoh Teks Drama Beserta Struktur dan Kaidah Kebahasaannya

Contoh Teks Drama Beserta Struktur dan Kaidah Kebahasaannya

Bingung mencari contoh teks drama beserta strukturnya? Simak contoh teks drama beserta struktur dan kaidah kebahasaannya di sini.

Dalam bahasa Indonesia, karya sastra terbagi menjadi banyak genre. Beberapa genre karya sastra yang terkenal adalah puisi, prosa, dan drama. Hal ini karena ketiga genre karya sastra tersebut dipelajari di sekolah. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai teks drama, mulai dari pengertian, ciri, kaidah kebahasaan, struktur, hingga contoh teks drama.

Jasa Subtitle Youtube dan Film

Pengertian Teks Drama

Menurut Hasanuddin (2009, 4) drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakteristik, yaitu dimensi sastra dan dimensi seni pertunjukan. Artinya, drama merupakan karya yang dapat berupa karya sastra yang berwujud naskah teks drama. Selain itu, drama juga bisa berupa karya seni pertunjukkan atau pentas. Pada akhirnya, karya sastra yang berupa naskah drama juga bertujuan untuk dipentaskan.

Menurut Fariyanti (2010, 21), teks drama berperan sangat penting dalam bermain drama (modern). Hal ini karena teks drama berfungsi sebagai petunjuk bagi para aktor atau pemeran di atas pentas agar cerita dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton.

Kisah dalam drama disampaikan melalui dialog dan narasi. Akan tetapi, yang paling mendominasi adalah dialog. Baik itu dialog antartokoh maupun percakapan dengan diri sendiri atau monolog. Keberadaan dialog menjadi ciri khas yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.

Ciri-Ciri Teks Drama

Teks drama memiliki ciri yang membedakannya dengan teks lainnya. Adapun ciri-ciri teks drama adalah:

  • Berupa cerita;
  • Terdapat dialog;
  • Bertujuan untuk dipentaskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Drama

Jasa Translate Dokumen

Setiap jenis teks tentunya memiliki kebahasaan yang menjadi ciri khasnya. Sama halnya dengan teks lainnya, drama juga memiliki kaidah kebahasaan yang paling sering muncul. Apa saja kaidah kebahasaan yang sering muncul dalam teks drama? Berikut ulasannnya.

Penggunaan bahasa

Salah satu kaidah kebahasaan yang biasanya terdapat dalam teks drama adalah penggunaan bahasa yang tidak baku. Menurut Saliman (dalam Fariyanti, 2010, 10) bahasa digunakan dalam drama sengaja dipilih yang tidak baku karena pengarang mempertimbangkan fungsinya sebagai sarana komunikasi. Maksudnya, bahasa yang dipakai dalam teks drama merupakan ragam bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini demi mempertimbangkan fungsi komunikasinya sehingga sengaja mengabaikan aturan dalam tata bahasa baku.

Menggunakan kata kerja menggambarkan peristiwa

Apabila seseorang membaca suatu teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut, mau tidak mau dia juga harus membayangkan alur peristiwa seperti yang terjadi di atas pentas (Hasanuddin dalam Dewojati, 2010, 9). Artinya saat membaca teks drama, seseorang dituntut untuk dapat memvisualisasikan peristiwa dari cerita tersebut. Maka dari itu, dalam teks drama sering menggunakan kata kerja yang bisa menggambatkan alur peristiwa yang terjadi.

Menggunakan kata ganti orang ketiga

Kaidah kebahasaan yang sering muncul dalam drama adalah penggunaan kata ganti orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kemendikbud (2017, 366) bahwa drama menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog dan epilog. Kata ganti orang ketiga yang lazim digunakan dalam drama adalah mereka.

Menggunakan kata sapaan

Kaidah kebahasaan teks drama selanjutnya adalah kata sapaan. Lazimnya digunakan pada bagian percakapan atau dialog antartokoh. Kata sapaan yang biasanya digunakan dalam drama adalah saya, kami, kita, dan Anda.

Menggunakan kata sifat

Kata sifat digunakan untuk menggambarkan watak tokoh, tempat, atau suasana saat terjadinya suatu adegan dalam drama. Contoh kata sifat yang biasa digunakan dalam drama adalah rapi, bersih, kuat, dan baik.

Menggunakan konjungsi kronologi

Berdasarkan Kemendikbud (2017, 367), salah satu ciri kebahasaan yang biasa digunakan dalam drama adalah konjungsi kronologi. Konjungsi kronologi digunakan untuk menyatakan urutan waktu dalam drama. Contoh dari konjungsi kronologi adalah sebelum, setelah itu, sekarang, kemudian, dan mula-mula.

Kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan

Terakhir, drama juga menggunakan kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan oleh tokoh. Kata ini digunakan untuk memudahkan pembaca atau penonton dalam memahami adegan yang terjadi dalam drama.

Struktur Teks Drama

Teks drama terdiri dari beberapa struktur bagian. Adapun struktur teks drama adalah sebagai berikut.

1. Prolog (Adegan Pembuka)

Struktur teks drama yang pertama adalah prolog. Bagian ini berisi kalimat pembuka berupa gambaran para pemain atau latar belakang cerita. Prolog biasanya disampaikan oleh dalang (tukang cerita) atau tokoh tertentu.

2. Dialog (Percakapan)

Percakapan dalam naskah drama disebut dialog. Selain berisi percakapan antartokoh, dialog juga harus menunjang gerak laku pemainnya. Dalam dialog, tersaji urutan peristiwa yang dibagi menjadi beberapa bagian atau struktur.

Struktur Dialog Drama:

Orientasi

Orientasi merupakan bagaian awal dari dialog. Bagian ini menggambarkan situasi yang sudah atau sedang terjadi. Pada bagian ini, tokoh mulai terlibat persoalan dengan tokoh lainnya, baik secara individu maupun kelompok. Umumnya, bagian ini merupakan titik tolak untuk membangun konflik yang ada dalam drama.

Komplikasi

Bagian ini berisi konflik-konflik dan pengembangannya yang berupa gangguan, halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada tahap ini, masing-masing tokoh makin memperlihatkan tujuan yang ingin dicapai.

Klimaks

Pada tahap ini, konflik mulai bergerak menajam ke arah puncak. Masing-masing tokoh akan mulai memberikan pilihan jalan keluar.

Resolusi

Resolusi merupakan bagian dimulainya penyelesaian masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, konflik mulai mereda. Masing-masing tokoh menempuh penyelesaian yang diputuskan masing-masing dengan atau tanpa kesepakatan.

3. Epilog (Adegan Akhir)

Bagian dalam naskah drama yang merupakan penutup naskah disebut epilog. Bagian ini biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan atau amanat yang bisa diambil dari cerita drama.

Contoh Teks Drama Pendidikan Beserta Strukturnya

Jasa Transkrip Wawancara dan Video

Supaya lebih paham mengenai teks drama, berikut terdapat contoh teks drama singkat tentang pendidikan. Contoh teks drama singkat ini dikutip dari modul Bahasa Indonesia.


KEJUJURAN

Prolog

Pagi itu di sebuah SMP, seorang guru datang ke kelas 8A. Kelas yang mulainya gaduh menjadi sunyi karena kedatangan guru tersebut.

Dialog

Guru: “Selamat pagi, Anak-anak!”

Semua siswa: “Selamat pagi, Pak!”

Guru: “Anak-anak, tugas karya tulis minggu kemarin silakan dikumpulkan ke depan.”

Semua siswa: “Baik, Pak.” (satu persatu siswa mulai berjalan ke depan kelas untuk mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)

Guru: “Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Jadi sekarang tolong masukkan buku kalian semua, Bapak akan mengadakan ulangan.”

Reni: “Hah, ulangan apa lagi, Pak? Baru saja 3 hari yang lalu diadakan ulangan.”

Guru: “Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.”

Rara: “Baik, Pak.” (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)

Guru: “Pada ulangan kali ini, Bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.” (kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan, sedangkan Pak Guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pak Guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara dan Rina karena tugas keduanya isinya sama persis.)

(setelah beberapa menit berlalu, beberapa siswa mulai mengumpulkan kertas ujiannya termasuk Rara dan Rina lalu tak lama kemudian bel istirahat terdengar)

Guru: “Karena sudah waktunya istihat, tolong yang belum mengumpulkan kertas ujiannya sekarang dikumpulkan meskipun belum selesai.” (beberapa siswa yang belum mengumpulkan kertas ujian mulai maju ke depan untuk mengumpulkan)

Guru: “Baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap di sini, Bapak mau bicara.” (semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)

Rara: “Mohon maaf, ada apa ya, Pak?”

Guru: “Bapak minta kalian berdua jujur kepada Bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan tanda bacanya juga.”

Rara: “Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri, Pak.”

Rina: “Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri, Pak.”

Guru: “Lalu, mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian?” (lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai berbicara)

Guru: “Kalau tidak ada yang mau menjelaskan, Bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.”

Rina: “Maaf, Pak. Kalau saya jujur apakah Bapak akan memaafkan saya?”

Guru: “Tentu saja. Bapak menghargai setiap orang yang berani jujur mengakui kesalahannya.”

Rina: “Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet, Pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya.”

Guru: “Baiklah, alasan kamu bisa Bapak terima. Terus kamu Rara?”

Rara: “Maaf Pak. Saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu, sepertinya dia mencari sumber dari internet.”

Guru: “Kalau begitu tolong panggilkan Reni.”

Rara: “Baik, Pak.” (Rara pun keluar memanggil Reni)

Reni: “Bapak memanggil saya?”

Guru: “Iya, Bapak ingin bertanya, apa benar Rara minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya?”

Reni: “Iya, maafkan saya, Pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke warnet.”

Guru: “Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak kembalikan. Kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari.”

Rara dan Rina: “Baik Pak.”

Epilog

Akhirnya Rara dan Rina mengerjakan kembali tugasnya dengan sungguh-sungguh. Mereka lalu mengumpulkan tugasnya sebelum tenggat waktu yang sudah ditentukan.


Itu tadi penjelasan mengenai contoh teks drama beserta struktur dan kaidah kebahasaannya. Semoga dengan adanya contoh teks drama ini kamu mampu mengidentifikasi teks drama.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *