Apa itu TOEFL? Simak penjelasan mengenai pengertian, sejarah, biaya tes TOEFL, hingga perbedaan TOEFL IBT dan ITP berikut ini.
—
TOEFL merupakan tes kemampuan bahasa Inggris yang bergengsi dan paling diminati di dunia. Hingga tahun 2015, TOEFL diikuti oleh 1,5 juta orang, menjadikannya salah satu ujian kemampuan Bahasa Inggris paling populer di dunia. Ujian ini menjadi salah satu syarat mendaftar banyak beasiswa kuliah ke luar negeri – mulai dari Australia Awards hingga LPDP. Seperti apa sih TOEFL itu? Yuk kita cari tahu!
Apa Itu TOEFL?
TOEFL (Test of English as a Foreign Language, Bahasa Indonesia-nya “Ujian Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing”) adalah ujian kemampuan Bahasa Inggris yang dikembangkan oleh organisasi nirlaba Educational Testing Service (ETS) asal Amerika Serikat (AS). Tes-tes ini dikhususkan bagi orang-orang yang tidak menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, dan bertujuan untuk mengukur kompetensi Bahasa Inggris mereka sebagai patokan dalam belajar atau bekerja di negara-negara yang berbahasa Inggris. Untuk kita, sebagai orang Indonesia yang bahasa ibu pada umumnya ialah Bahasa Indonesia atau bahasa daerah, ujian seperti ini menjadi sangat penting bila kita mau melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar negeri – terutama bila ada persyaratan melampirkan hasil tes.
Bagaimana Sejarah TOEFL?
TOEFL mulai diinisiasi pada awal dekade 1960-an oleh suatu dewan bentukan sekelompok organisasi pemerintah dan swasta di AS. Mereka ingin mewujudkan tes kemampuan Bahasa Inggris yang terstandarisasi bagi orang luar AS yang ingin melanjutkan pendidikan ke negeri Paman Sam. Dasar-dasarnya mula-mula dikembangkan oleh organisasi Center for Applied Linguistics di bawah arahan profesor linguistik terapan dari Stanford University, Dr. Charles A. Ferguson.
TOEFL mulai diluncurkan pada tahun 1964 oleh organisasi Modern Language Association (MLA, yang terkenal karena model sitasinya itu) dengan dukungan dari Ford Foundation dan Danforth Foundation. Setahun kemudian, TOEFL mulai dikelola oleh ETS dan CollegeBoard.
Jenis-Jenis TOEFL
Secara umum saat ini terdapat dua jenis TOEFL, yakni ujian berbasis internet (internet-based test, atau iBT) dan ujian yang dikirim lewat kertas (paper-delivered test, atau PDT). Namun, saat ini ujian berbasis internet (IBT) menjadi satu-satunya jenis yang digunakan. TOEFL dahulu masih mengadakan ujian berbasis kertas (paper-based test, atau PBT) hingga Mei 2017, tetapi kini sudah dihapus. Baru-baru ini, paper-delivered test TOEFL telah dihapus mulai 11 April 2021.
Ada pula TOEFL ITP (Institutional Testing Program), yakni tes berbasis kertas yang mirip dengan TOEFL biasa namun hanya ditujukan bagi internal lembaga penyelenggara yang bersangkutan. Jenis lainnya adalah TOEFL Essentials, tes TOEFL yang lebih sederhana dari tes TOEFL biasa yang baru saja diluncurkan pada Mei 2021 lalu.
Apa Itu TOEFL iBT?
TOEFL iBT adalah ujian TOEFL yang dikerjakan dengan bantuan koneksi internet. Tes ini menggantikan format ujian berbasis komputer (computer-based test, atau CBT) yang sebelumnya digunakan hingga tahun 2006. Dalam tes ini, keempat kompetensi Bahasa Inggris diujikan secara daring, dengan nilai tertinggi hingga 120.
Di tahun 2020 lalu, ETS meluncurkan TOEFL iBT Home, yaitu versi TOEFL iBT yang bisa dikerjakan di rumah untuk memenuhi keinginan tes TOEFL saat pandemi COVID-19.
Seperti apa isi TOEFL iBT?
TOEFL iBT menguji kemampuan Bahasa Inggris di empat lingkup yang berbeda: membaca (reading), mendengarkan (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Hasil tes akan dikirimkan ke lembaga penyelenggara tes, dan berlaku selama dua tahun setelah tes dilakukan.
Oleh karena TOEFL berasal dari AS, aksen Bahasa Inggris yang umumnya digunakan adalah Bahasa Inggris Amerika (American English). Meski begitu, aksen Inggris (British English) juga kerap digunakan.
Berikut ini gambaran isi dari TOEFL iBT:
1. Reading
Bagian reading terdiri dari 3-4 teks bacaan – masing-masing sekitar 700 kata – yang diikuti dengan 10 pertanyaan untuk masing-masing teks dan berdurasi selama 54 hingga 72 menit. Teks-teks tersebut membahas tentang topik-topik akademis, yakni jenis materi yang mungkin ditemukan dalam buku-buku teks di universitas. Bagian ini membutuhkan pemahaman fungsi retoris seperti sebab-akibat, membandingkan, dan argumentasi, dengan menjawab pertanyaan tentang gagasan utama, rincian, kesimpulan, informasi penting, penyisipan kalimat, kosakata, tujuan retoris, dan gagasan keseluruhan.
2. Listening
Bagian listening terdiri dari 2-3 percakapan berdurasi 3 menit yang diikuti masing-masing dengan 5 pertanyaan, serta 3-4 ceramah kuliah berdurasi 3-5 menit yang diikuti masing-masing dengan 6 pertanyaan. Total durasi untuk bagian ini ialah 41 hingga 57 menit. Setiap percakapan dan ceramah hanya terdengar sekali. Bagian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan memahami gagasan utama, detail penting, implikasi, hubungan antar gagasan, organisasi informasi, tujuan pembicara, dan sikap pembicara.
3. Speaking
Bagian speaking terdiri dari 4 tugas, yaitu 1 “tugas berbicara independen” dan 3 “tugas berbicara terintegrasi”, dengan total durasi selama 17 menit. Dalam tugas independen peserta tes diminta berbicara mengenai topik yang sudah dikenal, yang sepenuhnya menggunakan ide, pendapat, dan pengalaman peserta sendiri saat menanggapi pertanyaan; sedang dalam tugas terintegrasi peserta tes diminta menanggapi percakapan atau kuliah dengan menggabungkan keterampilan berbahasa yang dimiliki. Peserta diberikan waktu persiapan 15 hingga 30 detik sebelum mereka berbicara, dengan durasi tanggapan selama 45 hingga 60 detik. Tanggapan direkam dan dikirim ke ETS untuk dinilai oleh penilai gabungan dari kecerdasan buatan dan penilai manusia.
4. Writing
Bagian writing terdiri dari 2 tugas: 1 tugas terintegrasi dan 1 tugas mandiri, dengan total durasi selama 50 menit. Dalam tugas terpadu, peserta tes membaca teks pendek dan mendengarkan diskusi singkat terkait teks itu, lalu peserta diminta menulis tanggapan terkait teks dan percakapan tersebut. Dalam tugas mandiri, peserta diminta menanggapi tulisan dengan menulis esai yang menyatakan pendapat mereka dan menjelaskannya.
Berapa Biaya Tes TOEFL iBT?
Biaya pendaftaran TOEFL iBT sebenarnya bergantung pada masing-masing penyelenggara, kalian bisa membuka situsnya untuk mencari tempat tes terdekat dari tempatmu. Namun ada biaya tambahan yang ditetapkan dari ETS untuk kondisi atau fasilitas tertentu. Menjadwalkan ulang tanggal tes, misalnya, bisa dikenakan biaya US$ 60 (sekitar Rp 850.000,00). Kalian juga dapat meminta tinjauan (review) dari hasil tes berbicara dan menulis, dengan mengeluarkan biaya tambahan mulai dari US$ 80 (sekitar Rp 1,1 juta).
Baca juga: Mengenal Machine Translation Tools yang Menjadi Dasar Google Translate
Apa Itu TOEFL ITP?
Hampir sama seperti TOEFL iBT, TOEFL ITP merupakan tes yang digunakan untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris. Bedanya adalah TOEFL ITP dapat digunakan oleh suatu instansi dan hanya untuk keperluan instansi tersebut. Selain itu, hasil tes TOEFL ITP tidak bisa digunakan untuk menggantikan TOEFL iBT.
Hasil tes dari TOEFL ITP pada umumnya tidak diterima dalam pendaftaran beasiswa ke luar negeri. Penyelenggara beasiswa biasanya hanya menerima hasil TOEFL standar. Walau begitu, sebagian beasiswa seperti LPDP masih menerima hasil tes TOEFL ITP, sehingga ujian ini masih banyak diminati. Beberapa universitas di Indonesia seperti UGM dan ITB kini sudah menawarkan TOEFL ITP untuk umum.
Seperti Apa Isi TOEFL ITP?
TOEFL ITP memiliki dua tingkatan tes, yakni level 1 dan level 2. Berbeda dengan TOEFL iBT, TOEFL ITP hanya menguji 3 kompetensi Bahasa Inggris: kemampuan mendengarkan (listening comprehension), kemampuan ekspresi struktur bahasa dan menulis (structure and writing expression), dan kemampuan membaca (reading comprehension). Topik yang terdapat pada soal TOEFL ITP beragam, mulai dari topik akademis hingga topik sehari-hari.
Level 1 ditujukan untuk peserta dengan kemampuan menengah ke atas hingga mahir. Total durasi adalah 115 menit, dengan 50 pertanyaan listening selama 35 menit, 40 pertanyaan writing selama 25 menit, dan 50 pertanyaan reading selama 55 menit. Nilai tes berkisar antara 310 hingga 677.
Level 2 adalah level yang lebih rendah, ditujukan untuk peserta dengan kemampuan pemula hingga menengah ke bawah. Total durasi adalah 70 menit, dengan 30 pertanyaan listening selama 22 menit, 25 pertanyaan writing selama 17 menit, dan 40 pertanyaan reading selama 31 menit. Nilai tes berkisar antara 200 hingga 500.
Baca juga: Perbedaan Translator dan Interpreter serta Tips Memilih Jasa Penerjemah
Apa Itu TOEFL Essentials?
TOEFL Essentials bisa dikatakan merupakan versi lite dari TOEFL biasa. Diluncurkan pada Mei 2021 lalu, TOEFL Essentials adalah tes kemampuan Bahasa Inggris yang diklaim oleh ETS lebih “ramah dan nyaman”. Bagaimana tidak “ramah”, TOEFL Essentials ini hanya berdurasi 1,5 jam saja!
Tes ini, seperti halnya TOEFL iBT, menguji empat kemampuan berbahasa Inggris. Bedanya, TOEFL Essentials menggunakan pendekatan adaptif multitingkat (adaptive multistage), di mana pertanyaan tes menyesuaikan dengan tingkat keahlian peserta saat menjalani tes. Kelebihan lain ujian ini adalah fleksibilitasnya, di mana TOEFL Essentials dapat dilakukan di rumah, serta topik-topik yang dibahas lebih bersifat umum. ETS juga mengklaim TOEFL Essentials lebih terjangkau dari TOEFL iBT, dengan hasil yang dapat diandalkan.
Demikian penjelasan lengkap tentang TOEFL; mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, hingga isi ujiannya. Apa pun jenis tes yang ingin kalian ambil, pastikan sesuai dengan target yang hasil tesnya ingin kalian tuju. Jangan sampai biaya habis tapi nggak terpakai hasilnya, wkwk.
Kalian juga harus memastikan Bahasa Inggris kalian lancar jaya di setiap bidang. Kalian bisa mulai membuat sebuah tulisan, misalnya, lalu mengecek tulisan itu untuk memastikan struktur dan tata bahasa tulisan kalian sudah pas. Practices makes perfect, right?
toefl yang digunakan untuk kerja di perusahaan multinasional, pakainya apa ya ?
TOEFL iBT kak, walau kadang perusahaan juga bisa mensyaratkan TOEFL ITP saja cukup, tapi TOEFL iBT lebih diterima secara lebih luas