Apa Itu Klausa: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Contoh Klausa – Pernahkah kamu mendengar istilah ‘klausa’? Besar kemungkinannya sudah. Klausa cukup penting untuk dipelajari karena jika kamu mengenal dan memahami klausa, kamu bisa lebih mudah dalam membuat kalimat informatif dan sempurna.
Apa Itu Klausa?
Klausa merupakan salah satu dari sekian banyaknya struktur bahasa. Klausa penting dipelajari jika kamu ingin menyusun sebuah karya ilmiah atau menulis sebuah karangan bebas yang mudah dipahami. Kamu akan lebih mengenali klausa jika sudah tahu apa pengertian klausa, apa perbedaannya dengan frasa, apa saja cirinya, apa fungsinya, bagaimana strukturnya, dan apa saja jenisnya.
Pengertian Klausa Menurut KBBI
Menurut KBBI, klausa adalah suatu satuan gramatikal yang didalamnya terdapat predikat dan berpotensi menjadi sebuah kalimat.
Pengertian Klausa Menurut Para Ahli
Supaya kamu lebih paham tentang klausa, berikut akan dijelaskan pengertian klausa menurut para ahli.
Pengertian klausa menurut Ramlan
Ramlan (2001) berpendapat bahwa pengertian klausa adalah suatu satuan gramatik yang minimal terdiri dari subjek dan predikat.
Pengertian klausa menurut Keraf
Menurut keraf (1991), klausa adalah suatu konstruksi yang terdiri dari beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional (yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan).
Pengertian klausa menurut Badudu
Arti klausa menurut Badudu (1976), yaitu sebuah kalimat yang menjadi bagian dari kalimat yang lebih besar.
Pengertian klausa menurut Chaer
Chaer (2009) menyatakan bahwa klausa merupakan suatu satuan sintaksis yang di dalamnya terdapat sebuah predikat.
Jadi, apa yang dimaksud dengan klausa?
Sederhananya, pengertian klausa adalah sebuah gabungan antara dua atau lebih kata yang terdiri dari subjek dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat sendiri. Berdasarkan pengertian ini, bisa kita setujui bahwa seharusnya klausa berada di dalam kalimat. Hal itu disebabkan ada keterangan bahwa klausa ini ‘berpotensi menjadi kalimat sendiri’. Kemudian, yang perlu diperhatikan adalah sebuah klausa harus mempunyai subjek dan predikat. Jika tidak ada subjek dan predikat, suatu gabungan kata tidak bisa disebut sebagai klausa. Bisa dipahami bukan?
Apa Perbedaan Frasa dan Klausa?
Setelah mempelajari tentang pengertian klausa, mungkin kamu sempat teringat satu struktur bahasa lainnya. Ya, sebuah frasa. Dari segi definisi, memang klausa dan frasa ini membingungkan banyak orang. Sebab, rasanya keduanya adalah istilah yang sama. Namun, jika kita pelajari lebih dalam, ternyata frasa dan klausa memiliki perbedaan.
Dari penjelasan mengenai pengertian klausa tadi, kita tahu bahwa klausa adalah sebuah gabungan kata yang memiliki potensi untuk menjadi kalimat, sedangkan frasa merupakan gabungan kata yang tidak berpotensi menjadi kalimat karena frasa bersifat nonpredikatif.
Jelas sekali apa perbedaan frasa dan klausa. Walaupun keduanya sama-sama berada di dalam sebuah kalimat, ketika frasa dipisahkan dari kata lainnya, tidak mungkin bisa menjadi kalimat dengan makna. Berbeda dengan klausa, meskipun di dalam kalimat, jika dipisahkan dengan kata lainnya, frasa bisa berdiri sendiri menjadi kalimat yang memiliki makna. Frasa tidak bisa menjadi kalimat baru karena dinilai tidak memiliki makna.
Baca juga: Apa Itu Frasa dan Bagaimana Ciri-cirinya?
Apa Ciri-Ciri Klausa?
Supaya lebih paham mengenai apa itu klausa, perhatikan ciri ciri klausa berikut ini.
- Bisa menjadi unsur dalam kalimat
- Bisa berpotensi jadi satu kalimat sendiri
- Memiliki predikat
- Tidak memiliki intonasi akhir
- Tidak memiliki tanda baca
Apa Fungsi Klausa?
Karena klausa bisa diletakan di mana saja, fungsi klausa pun ada beragam. Beberapa di antaranya adalah sebagai subjek, objek, predikat, dan keterangan.
Hal itu disebabkan kalimat dibuat tak melulu dengan beberapa kata saja alias pendek. Kalimat bisa dibuat sehingga di dalamnya ada subjek, objek, predikat, dan keterangan yang terdiri dari beberapa kata sekaligus.
Baca juga: Struktur Artikel Ilmiah dan Cara Membuat Artikel Ilmiah
Apa Saja Struktur Klausa?
Pembicaraan soal struktur klausa akan menjadi pembahasan yang sangat sederhana dan praktis. Seharusnya begitu, namun pembahasan lebih lanjut dan mendetail berpotensi membantu kamu lebih paham dengan apa itu klausa.
Masih ingatkah kamu definisi dari klausa adalah gabungan kata yang memiliki subjek dan predikat? Dari definisi ini, bisa dikatakan bahwa struktur yang digunakan sebuah klausa terdiri dari subjek dan predikat. Jika salah satu dari dua struktur ini tidak ada, tidak bisa dikatakan sebagai klausa.
Sama halnya jika kamu menemukan dua kata yang keduanya adalah subjek, tetap tidak bisa dikatakan sebagai klausa meski letak dan jumlah katanya pas. Inilah pentingnya bisa mengidentifikasi struktur kata. Di dalam sebuah kalimat, kamu harus bisa mengidentifikasi mana yang menjadi subjek, mana objek, predikat, dan lainnya.
Sebab dengan begitu, kamu bisa dengan mudah menentukan apakah dua kata yang berjejeran bisa disebut sebagai klausa atau tidak.
Mungkin mempelajari struktur klausa akan mudah jika kamu menyimak contohnya. Berikut adalah beberapa contoh dengan penjelasannya.
- Rudi membaca
- Ibu memasak
- Wanita itu berbahagia
- Ayah dari Kota Solo
- Kiki menulis
Semua contoh kata-kata di atas merupakan sebuah klausa, di mana kata pertama adalah subjeknya dan kata-kata setelahnya merupakan predikat. Coba bandingkan dengan contoh kata-kata berikut.
- Ani dan Nia
- Ada sapi perah
Apakah dua kata ini bisa disebut sebagai klausa? Jawabannya tidak, karena syarat strukturnya tidak memenuhi.
Baca juga: Apa Itu Tenses? Pelajari Macam-Macam Tenses dan Contohnya di Sini
Jenis-Jenis Klausa
Ada dua jenis klausa yang harus kamu pelajari. Berikut adalah satu per satunya lengkap dengan penjelasan dan contohnya.
1. Klausa Inti
Klausa inti merupakan klausa yang memiliki makna dan bisa berdiri sendiri karena memiliki makna. Jika yang dibicarakan adalah klausa pada umumnya, maka itu pasti langsung merujuk pada klausa inti.
Semisal ada kalimat: Ibu menyapu halaman rumah sore tadi.
Maka klausa intinya adalah: Ibu menyapu.
2. Klausa Bawahan
Sedangkan klausa bawahan adalah klausa yang kurang ada maknanya. Tidak bisa dijadikan kalimat sendiri, kalaupun bisa harus disertai klausa intinya. Mari kita ambil contoh yang sama dengan jenis sebelumnya.
Semisal ada kalimat: Ibu menyapu halaman rumah sore tadi.
Maka klausa bawahannya adalah: halaman rumah sore tadi.
Setelah berkenalan dengan klausa, kamu jadi lebih bisa menciptakan kalimat yang kreatif kedepannya. Suatu saat ketika kamu ingin membuat karya dengan kalimat-kalimat pendek misalnya, bisa memecah sebuah kalimat untuk dijadikan klausa-klausa.