Psikolinguistik adalah studi tentang aspek psikologis dan bahasa, yang berarti mempelajari hubungan antara pikiran dan bahasa. Ilmu ini juga mengkaji bagaimana manusia menghasilkan, memahami, dan menggunakan bahasa.
Sehari-hari manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, menyampaikan ide, berbagi pengetahuan, dan mengungkapkan perasaan. Penggunaan bahasa ini yang membuat manusia unggul dan berbeda daripada makhluk lain di bumi. Namun, pernahkan Anda berpikir bagaimana pikiran manusia memproses dan memahami bahasa sejak bayi?
Apa Itu Psikolinguistik?
Psikolinguistik merupakan cabang ilmu psikologi dan linguistik yang fokus pada proses pikiran yang terlibat dalam pemahaman, produksi, dan penggunaan bahasa. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk bagaimana otak kita memproses kata-kata, tata bahasa, makna, serta bagaimana manusia menghasilkan suara yang membentuk kata-kata dan kalimat.
Psikolinguistik juga membantu menjawab pertanyaan tentang bagaimana manusia menguasai lebih dari satu bahasa, bagaimana anak-anak belajar berbicara, dan bagaimana gangguan bahasa dan komunikasi bisa muncul serta cara mengatasinya.
Penelitian psikolinguistik melibatkan eksperimen untuk menyelidiki topik seperti memori jangka pendek dan jangka panjang, strategi persepsi, dan persepsi ucapan berbasis model linguistik. Mayoritas penelitian ini memfokuskan pada proses pembelajaran bahasa pada masa anak-anak. Meskipun bahasa merupakan hal yang kompleks, anak-anak mampu belajar bahasa dengan cepat dan mudah.
Psikolinguistik yang mengkaji bahasa pada anak-anak penting bagi para psikolog yang tertarik dengan kognisi dan pembelajaran. Selain itu, psikolinguistik juga penting untuk para ahli bahasa yang ingin memperoleh wawasan tentang struktur bahasa.
Aspek Psikolinguistik
Psikolinguistik memperhatikan aspek-aspek seperti berikut.
Pemahaman Bahasa
Salah satu aspek utama psikolinguistik adalah memahami bagaimana otak manusia mengurai dan menginterpretasikan kalimat dan teks. Ini mencakup pemrosesan sintaksis (tata bahasa), semantik (makna kata dan kalimat), dan pragmatik (penggunaan bahasa dalam konteks tertentu). Penelitian di bidang ini melibatkan eksperimen psikologi untuk memahami bagaimana kita membaca, mendengarkan, dan memahami bahasa secara efisien.
Baca juga Prinsip Kerja Sama Pragmatik dan Contoh
Produksi Bahasa
Psikolinguistik juga memeriksa bagaimana manusia menghasilkan suara yang membentuk kata-kata dan kalimat. Ini melibatkan pemahaman tentang proses fisik dalam produksi suara dan pemilihan kata dan struktur kalimat. Subjek penelitian bidang ini menjelaskan bagaimana otak mengoordinasikan otot-otot bicara untuk menghasilkan bunyi yang tepat.
Perolehan Bahasa
Bagaimana anak-anak belajar bahasa pertamanya adalah salah satu area penelitian penting dalam psikolinguistik. Ini melibatkan pengamatan perkembangan bahasa anak-anak dan bagaimana mereka mengasosiasikan kata dengan objek dan konsep. Studi ini telah membantu memahami bagaimana anak-anak mampu menguasai bahasa dengan cepat dan efisien.
Neurologi Bahasa
Ilmuwan juga memeriksa bagaimana otak terlibat dalam pemrosesan bahasa. Teknologi pencitraan otak seperti fMRI dan EEG telah digunakan untuk melihat bagaimana area otak tertentu teraktivasi saat seseorang membaca, mendengar, atau menghasilkan bahasa. Penelitian ini telah memberikan wawasan tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan bahasa.
Gangguan Bahasa
Psikolinguistik juga membantu dalam memahami gangguan bahasa seperti disleksia, afasia, dan gangguan komunikasi lainnya. Melalui pemahaman lebih dalam tentang proses bahasa normal, kita dapat mengidentifikasi dan merancang intervensi yang efektif untuk individu yang mengalami gangguan bahasa.
Manfaat
Psikolinguistik dapat mengungkap misteri tentang bagaimana otak manusia mengolah, memahami, dan menggunakan bahasa dengan begitu cemerlang. Dengan ini masalah pendidikan bahasa, diagnosis dan perawatan gangguan bahasa dapat diselesaikan. Selain itu, psikolinguistik dapat membantu pengembangan teknologi sehingga berkomunikasi menjadi lebih efektif dalam berbagai konteks.
Psikolinguistik Pemikiran Noam Chomsky
Perkembangan psikolinguistik modern dapat ditelusuri dalam empat periode besar yaitu Periode Formatif, Periode Linguistik, Periode Kognitif, dan Periode Ilmu Kognitif saat ini. Psikolinguistik era Noam Chomsky, seorang ahli bahasa Amerika, mengalami perkembangan yang masif. Ia merupakan pencetus tata bahasa generatif transformasional.
Noam Chomsky berpendapat bahwa dalam Periode Formatif, pendekatan behaviorisme, strukturalisme, dan teori informasi tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai mengenai penggunaan bahasa alami jika didasarkan pada filosofi operasional. Menurutnya, pendekatan deduktif diperlukan sehingga teori linguistik harus fokus pada kompetensi yang mendasari pembicara, bukan kinerja aktual mereka.
Di era yang sama, psikolinguistik juga mengutamakan studi kompetensi dengan studi kinerja sebagai aspek sekunder. Salah satu asumsi dasar dari pemikiran ini adalah pentingnya tata bahasa, dengan objek kalimat sebagai topik utama. Pada tahun 1960-an, studi psikolinguistik dilakukan untuk menguji jumlah dan kompleksitas pikiran terkait dengan jumlah dan kompleksitas dalam derivasi tata bahasa pada kalimat.
Pada tahun 1960-an dan awal tahun 70-an penelitian juga dilakukan mengenai bahasa pada anak-anak dengan menggunakan model transformasional-generatif yang diajukan oleh Noam Chomsky. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengungkap bagaimana anak-anak memperoleh pengetahuan tentang proses tata bahasa yang melandasi ucapan yang mereka dengar. Pemrosesan dan pemahaman ucapan psikolinguistik mengadaptasi model transformasional ini.
Eksperimen awal dalam bidang ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk memproses kalimat pasif lebih lama daripada kalimat aktif, karena aturan tata bahasa tambahan diperlukan dalam pembentukan kalimat pasif. Banyak temuan dari penelitian ini menimbulkan kontroversi dan belum dapat memberikan keyakinan yang kuat, sehingga psikolinguistik semakin beralih ke model struktur bahasa lain yang lebih terkait dengan fungsi dan orientasi sosial.