Apa itu kalimat aktif transitif dan intransitif? Jika kamu belum tahu, simak pengertian, ciri-ciri, dan contohnya di sini.
—
Pengertian Kalimat Aktif
Pengertian kalimat aktif menurut Cook (via Taringan, 2009, 25), yaitu kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor. Pernyataan tersebut hampir sama dengan pengertian kalimat aktif menurut Churin In Nabillah. Dalam bukunya yang berjudul Tekun Berbahasa Indonesia, Nabillah (2020) menyatakan bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kridalaksana (2008, 124), kalimat aktif adalah klausa transitif yang menunjukkan bahwa subjek melakukan pekerjaan dalam predikat verbalnya. Suatu kalimat bisa dikatakan sebagai kalimat aktif jika subjeknya merupakan pelaku perbuatan yang terdapat pada unsur predikat. Maka dari itu, kalimat aktif hanya terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa verba aktif atau verba perbuatan (Sugondo, 2009, 118). Verba aktif atau verba perbuatan umumnya menggunakan awalan me- atau ber-.
Ciri-Ciri Kalimat Aktif
Supaya lebih paham mengenai apa itu kalimat aktif, akan dijelaskan ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri kalimat aktif adalah sebagai berikut.
1. Predikatnya Cenderung Memiliki Imbuhan Me- atau Ber-
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kalimat aktif biasanya menggunakan verba aktif. Yang dimaksud verba aktif adalah kata kerja yang subjeknya berperan sebagai pelaku. Salah satu cara mudah untuk mengidentifikasi verba aktif adalah dengan melihat imbuhan yang membentuk predikatnya. Verba aktif biasanya memiliki imbuhan me- atau ber- yang ditambahkan pada bagian awal kata dasarnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa pada kalimat aktif, predikatnya cenderung memiliki imbuhan me- atau ber- untuk menggambarkan suatu tindakan.
Contoh kalimat aktif yang predikatnya memiliki imbuhan me- atau ber-:
- Ayah membeli meja belajar di pusat perbelanjaan.
- Mia mengerjakan PR di kamar.
- Lisa sedang menari di panggung.
- Lio menanam tanaman di halaman rumah.
- Ibu sedang berbelanja di pasar.
- Niko berlari mengelilingi kompleks.
2. Predikatnya Bisa Berupa Kata Kerja Aus
Badudu (2001) menyatakan dalam bukunya yang berjudul Pelak-pelik Bahasa Indonesia bahwa kata kerja aus merupakan istilah yang dikemukakan oleh Sutan Muhammad Zain. Menurut Zain, kata kerja aus adalah kata kerja intransitif yang berbentuk kata dasar sehingga tidak ditambahkan imbuhan. Apabila ditambahkan imbuhan, makna dari kata tersebut akan berubah sehingga tidak sesuai lagi dengan yang dimaksud. Beberapa contoh kata kerja aus adalah duduk, pulang, dan tidur. Apabila ditambahkan awalan me- atau ber- pada kata-kata tersebut akan mengubah maknanya.
Umumnya, kalimat aktif yang menggunakan kata kerja aus pada unsur predikatnya cenderung tidak memerlukan objek. Namun, ada juga beberapa kasus yang menambahkan objek setelah kata kerja aus sehingga bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Contoh Kalimat aktif yang predikatnya berupa kata kerja aus:
- Jennie tinggal di Korea Selatan.
- Lia pulang menggunakan Bus Kota.
- Mawar baru saja pergi ke Tangerang.
- Lisa sedang tidur di kamar.
- Miwa duduk di bawah pohon rambutan.
- Riki mendengarkan musik melalui ponsel.
Fungsi Kalimat Aktif
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kalimat aktif adalah jenis kalimat yang subjeknya melakukan suatu perbuatan. Jadi bisa dikatakan, kalimat aktif berfungsi untuk memberitahu atau menjelaskan bahwa seseorang sedang atau telah melakukan suatu perbuatan.
Kalimat aktif digunakan jika kita ingin menekankan pada subjek yang melakukan perbuatan. Itu sebabnya, penggunaan SPOK atau SPK yang benar sangat ditekankan di dalam jenis kalimat ini.
Jenis-Jenis Kalimat Aktif
Para ahli mengelompokkan kalimat aktif menjadi beragam jenis. Ada yang mengelompokkannya menjadi dua jenis, ada juga yang mengelompokkannya menjadi tiga jenis.
Sugono (2009, 118) berpendapat bahwa kalimat aktif dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif (kalimat aktif yang memiliki objek) dan kalimat aktif intransitif (yaitu kalimat aktif yang tidak memiliki objek). Pendapat ini didukung oleh Putrayasa. Dalam bukunya yang berjudul Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia, Putrayasa (2009, 92) juga berpendapat bahwa kalimat aktif dapat diidentifikasi menjadi dua jenis, yaitu kata kerja transitif dan intransitif.
Sementara menurut Suhardi (via Moeliono, 2013, 100) berpendapat bahwa kalimat aktif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kalimat aktif transitif, kalimat aktif semitransitif, dan kalimat aktif tak transitif.
1. Kalimat Aktif Transitif
Menurut Moeliono (1997, 279) yang dimaksud kalimat aktif transitif adalah kalimat yang setidaknya memiliki tiga unsur inti di dalamnya. Ketiga unsur kalimat tersebut adalah subjek, predikat, dan objek. Sementara menurut Suhardi (2013, 101) pengertian kalimat aktif transitif adalah kalimat yang mengandung verba aktif yang fungtor P-nya diikuti oleh fungtor O. Fungtor O tersebut bisa dinyatakan secara eksplisit maupun dielipskan.
Kalimat aktif transitif dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif ekatransitif dan kalimat aktif dwitransitif.
A. Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat aktif yang diikuti oleh satu objek tanpa adanya pelengkap. Jadi kalimat aktif ekatransitif memiliki tiga unsur wajib, yaitu subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif transitif bisa digunakan sebagai subjek pada kalimat pasif.
Contoh kalimat aktif ekatransitif adalah:
Subjek | Predikat | Objek | Pelengkap |
Ayah | sedang memperbaiki | keran air | – |
Adik | sedang mengerjakan | pekerjaan rumah | – |
Siswa | wajib mengenakan | seragam sekolah | – |
Rika | memakai | sepatu baru | – |
Lia | mengendarai | sepeda | – |
B. Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat yang memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Jadi yang membedakan kalimat aktif ekatransitif dan dwitransitif adalah adanya unsur pelengkap dalam kalimat aktif dwitransitif. Sementara pada kalimat aktif ekatransitif tidak ada unsur pelengkapnya.
Contoh kalimat aktif dwitransitif adalah:
Subjek | Predikat | Objek | Pelengkap |
Ayah | membelikan | adik | permen |
Mia | akan mentraktir | Miwa | makan siang |
Ibu | harus membelikan | adikku | kue ulang tahun |
Kirana | harus membantu | Mia | mengerjakan pekerjaan rumah |
Rio | mendengarkan | musik | melalui ponsel |
2. Kalimat Aktif Semitransitif
Menurut Alwi (2003, 92) pengertian kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang objeknya bersifat opsional, boleh ada atau tidak. Kehadiran objek pada kalimat semitransitif berfungsi untuk menambah kejelasan makna kalimat tersebut. Namun tanpa kehadiran objek, kalimat tersebut juga sudah bisa dipahami dengan baik.
Kehadiran objek pada kalimat semitransitif akan mengubah bentuk kalimat menjadi kalimat aktif ekatransitif. Sebaliknya, jika kalimat tersebut tidak ditambahkan objek, bentuk kalimatnya akan berubah menjadi kalimat intransitif. Supaya lebih jelas, perhatikan contoh kalimat berikut.
Subjek | Predikat | Objek | Pelengkap |
Ibu | sedang memasak | soto | – |
Ibu | sedang memasak | – | – |
Berdasarkan contoh di atas, dapat diketahui bahwa verba memasak adalah verba semitransitif. Hal ini karena verba tersebut bisa memiliki objek ataupun tidak. Seperti contoh kalimat di atas, verba memasak bisa diikuti objek berupa soto. Objek tersebut bisa digunakan untuk memperjelas informasi mengenai jenis masakan yang sedang dimasak oleh Ibu.
3. Kalimat Aktif Intransitif
Jenis kalimat aktif yang terakhir adalah kalimat aktif intransitif. Pengertian kalimat aktif intransitif menurut Suhardi (2013, 101) adalah kalimat verbal yang fungtor P-nya tidak diikuti unsur lain yang mengisi fungtor O maupun fungtor Pelengkap. Namun, setelah fungtor P, boleh ditambah unsur Keterangan. Jadi bisa dikatakan bahwa kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang tidak mempunyai unsur objek maupun pelengkap. Jenis kalimat ini tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif karena tidak ada unsur objek yang bisa dijadikan objek pada kalimat pasif.
Contoh Kalimat Aktif Intransitif adalah:
Subjek | Predikat | Keterangan |
Ayah | pergi | ke kantor |
Adik | menangis | tersedu-sedu |
Lia | berolahraga | setiap minggu |
Mawar | suka bertanya | – |
Nenek | sedang tidur | – |
Riko | duduk | di teras rumah |
Ketua osis | sedang berpidato | di halaman sekolah |
Pertanyaan seputar kalimat aktif
Kalimat aktif adalah jenis kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan atau kata kerja di kalimat tersebut.
Perbedaan kalimat aktif dan pasif adalah pada kalimat aktif, subjeknya melakukan tindakan atau menerapkan kata kerja di kalimat tersebut. Kalimat aktif biasanya memiliki predikat berawalan me- atau ber-.
Contoh kalimat aktif: Rio sedang bermain sepakbola.
Sementara pada kalimat pasif, subjeknya mendapatkan tindakan atau dikenai kata kerja di kalimat tersebut. Predikat pada kalimat pasif biasanya berawalan di- atau ter-.
Contoh kalimat pasif: Bukuku tertinggal di kelas.
Perbedaan kalimat aktif transitif dan intransitif terletak pada keberadaan objek. Kalimat aktif transitif memerlukan objek untuk melengkapi kalimat. Sementara kalimat aktif intransitif tidak memerlukan objek untuk melengkapi kalimat.
Butuh Jasa Proofreading untuk Perbaikan Kalimat?
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu kalimat aktif transitif dan intransitif. Semoga setelah membaca ini kamu paham bagaimana cara menyusun kalimat aktif transitif dan intransitif. Hal ini penting karena kalimat aktif seringkali digunakan saat kita hendak menulis sebuah teks.
Nah, jika kamu sedang menulis sebuah teks, baik itu makalah, esai, atau skripsi, jangan lupa untuk diperiksa ya. Jika kamu membutuhkan jasa proofreading dokumen untuk memeriksa tulisanmu, Xerpihan selalu siap membantu.