Google Translate: Bagaimana Hasil Terjemahan Google Translate?

Google Translate: Bagaimana Hasil Terjemahan Google Translate?

Google Translate memang aplikasi andalan banyak orang. Namun, apakah hasil terjemahan Google Translate akurat? Temukan jawabannya di sini.

Zaman sekarang, siapa sih yang nggak tau apa itu Google Translate atau Google Terjemahan? Pasti kalian pernah menggunakan Google Translate, kan? Yups, software buatan Google ini memang menjadi aplikasi penerjemah otomatis yang paling banyak digunakan saat ini.

Jasa Translate Dokumen

Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki kemampuan bahasa Inggris pas-pas-an, Google Translate memang menjadi aplikasi penolong saat mereka ingin menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Hanya dengan bermodalkan internet, kita bisa menerjemahkan dokumen atau teks dengan cepat. Namun, pertanyaannya, apakah hasil terjemahan Google Translate ini akurat?

Sebelum menjawab pertanyaannya, yuk pelajari dulu bagaimana sejarah Google Translate.

Mengenal Sejarah Google Translate

Google Translate merupakan layanan penerjemahan daring dan gratis yang dikembangkan oleh Google. Google Translate pertama kali diluncurkan pada April 2006. Pada mulanya, Google Translate dirilis sebagai layanan terjemahan mesin statistik (statistical machine translation) yang menggunakan metode algoritma prediksi (predictive algorithm). Oleh karena itu, hasil terjemahannya tidak begitu akurat. Bahkan bisa dibilang, hasil terjemahannya masih sangat kacau.

Satu dekade kemudian, Google Translate beralih ke sistem terjemahan mesin saraf (neural machine translation). Sistem ini memanfaatkan metode pembelajaran mendalam (deep learning) untuk menerjemahkan kalimat demi kalimat alih-alih kata demi kata. Semenjak menggunakan sistem ini, hasil terjemahan Google Translate mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Saat ini, Google Translate telah tersedia dalam 109 bahasa termasuk bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Kabar baiknya lagi, aplikasi ini juga sedang mengembangkan 124 bahasa lainnya, termasuk bahasa Aceh, bahasa Betawi, dan bahasa Minang.

Google Translate sebagai mesin penerjemah pada dasarnya memiliki fungsi untuk menerjemahkan suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Mesin penerjemah daring ini dapat menerjemahkan berbagai bentuk teks dan media, khususnya kata tertulis, teks di aplikasi lain, gambar, percakapan bilingual, dan halaman atau dokumen. Selain itu, mesin penerjemah daring ini juga memiliki fitur yang dapat menerjemahkan bahasa melalui ucapan, tulisan tangan, atau papan ketik (keyboard) virtual.

Kelebihan Menerjemahkan dengan Google Translate (Google Terjemahan)

Jasa Subtitle Youtube dan Film

Google Translate atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan Google Terjemahan memiliki beberapa kelebihan. Salah satu kelebihan utama yang dimiliki Google Terjemahan adalah mesin penerjemah ini telah tersedia dalam lebih dari 100 bahasa termasuk bahasa lokal atau daerah seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Dengan menggunakan Google Terjemahan, pengguna dapat dengan mudah, murah, dan cepat menerjemahkan suatu tulisan dari satu bahasa ke bahasa yang lain, misalnya dari bahasa Indonesia ke bahasa Italia. Dalam hitungan detik, pengguna sudah dapat menikmati hasil terjemahan mesin penerjemah canggih ini. Selain itu, jika pengguna tidak mengetahui bahasa yang akan diterjemahkan, pengguna dapat menggunakan fitur deteksi bahasa (detect language) yang secara otomatis akan menerjemahkan tulisan dari bahasa yang tidak diketahui tersebut ke dalam bahasa yang diinginkan.

Kelebihan lain yang dimiliki Google Terjemahan adalah banyaknya fitur yang tersedia. Selain menerjemahkan teks yang diketikkan secara manual di kolom yang tersedia, Google Terjemahan juga dapat menerjemahkan tulisan tangan, suara, bahkan gambar. Kabar baiknya lagi, Google Terjemahan juga dapat menerjemahkan dokumen dengan berbagai macam ekstensi seperti .doc, .pdf, .ppt, .txt, dan .xls.

Bagaimana Hasil Terjemahan Google Translate?

Jasa Proofreading Dokumen

Google Translate bisa dikatakan sebagai mesin penerjemah yang sudah cukup canggih dengan berbagai fitur yang melengkapinya. Namun demikian, layaknya mesin penerjemah otomatis lainnya, ada kelemahan yang tidak terhindarkan dari mesin buatan Google ini, yaitu hasil terjemahannya tidak sepenuhnya akurat. Meskipun hasil terjemahan Google Translate sudah jauh lebih baik setelah menerapkan sistem terjemahan mesin saraf dibandingkan dengan saat dulu masih menggunakan terjemahan mesin statistik, tetap saja hasil terjemahannya tidak dapat seratus persen sempurna.

Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakakuratan hasil terjemahan Google Translate adalah karena tidak meratanya basis data (database) bahasa yang tersedia. Oleh karena itu, tidak semua pasangan bahasa dapat menghasilkan terjemahan yang akurat. Bahasa-bahasa yang berasal dari benua Eropa cenderung menghasilkan terjemahan yang lebih baik daripada bahasa-bahasa yang berasal dari benua Afrika dan benua Asia.

Selain itu, Google Translate cenderung menerjemahkan kalimat secara literal apabila tidak ada referensi sebelumnya mengenai susunan kalimat tersebut. Kelemahan paling mendasar yang masih terus ada di mesin penerjemah daring ini adalah kesalahan tata bahasa (grammatical error). Misalnya, jika pengguna menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia yang tidak memiliki sistem kala (tenses) ke dalam bahasa Inggris yang memiliki sistem kala, Google Translate akan menerjemahkan kala dalam teks tersebut secara arbitrer dan campur aduk. Kesalahan tata bahasa ini juga dapat terjadi ketika pengguna menerjemahkan kata ganti orang ketiga tunggal “dia” yang dalam bahasa Indonesia tidak dibedakan jenis kelaminnya ke dalam Bahasa Inggris yang membedakan antara kata ganti orang ketiga tunggal perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, terdapat bias gender pada hasil terjemahan Google Translate.

Contoh Hasil Terjemahan Google Translate

Supaya lebih paham bagaimana hasil terjemahan goole translate, perhatikan gambar berikut ini.

contoh hasil terjemahan google translate

Gambar di atas adalah salah satu bukti bahwa mesin penerjemah seperti Google Translate cenderung menerjemahkan secara literal. Menurut Google Translate, bahasa Inggris dari ‘nasi sudah menjadi bubur’ adalah ‘rice has become porridge‘. Padahal kalimat ‘nasi sudah menjadi bubur’ merupakan suatu peribahasa. Padanan bahasa Inggris yang lebih tepat untuk kalimat tersebut adalah ‘don’t cry over spilled milk‘.

Simpulan

Google Translate dapat menjadi penolong bagi pengguna yang membutuhkan layanan penerjemah yang mudah, murah, dan cepat. Akan tetapi, hasil terjemahan dari mesin penerjemah daring ini cenderung kurang akurat, terutama dalam hal tata bahasa. Maka dari itu, hasil terjemahan dari mesin penerjemah daring ini perlu diteliti kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa.

Berbicara mengenai penerjemahan, kamu juga bisa menggunakan jasa penerjemah dari Xerpihan. Tim Xerpihan sudah berpengalaman dalam menerjemahkan berbagai macam tulisan, mulai dari artikel ilmiah hingga konten kreatif. Selain itu, Xerpihan juga menyediakan garansi revisi gratis berdasarkan komentar reviewer sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *