“Kalimatinidibuattanpaspasidanjugatandatitikataukoma”. Kamu pasti merasa ada yang janggal dengan tulisan tersebut, bukan? Yap! Itu adalah contoh ejaan bahasa Indonesia yang salah karena tidak menggunakan tanda baca sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Secara resmi PUEBI menggantikan EYD sejak 26 November 2015 silam.
Kehadiran PUEBI untuk membantu proses penulisan menjadi lebih runtut, mudah dibaca, dan pastinya mudah dipahami. Dalam dunia akademis, penggunaan PUEBI sangatlah krusial karena dipakai dalam berbagai agenda mulai dari karya ilmiah, jurnal, skripsi, atau bahkan tesis.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk kita memahami lebih dalam tentang definisi hingga berbagai contoh ejaan bahasa Indonesia yang terbaru. Tak perlu berlama-lama lagi, yuk simak informasi ini sampai habis!
Apa itu Ejaan Bahasa Indonesia?
Sebelum mengenal istilah PUEBI, masyarakat Indonesia terlebih dahulu mengetahui istilah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Ejaan bahasa Indonesia merupakan aturan-aturan penulisan yang berlaku dalam semua aspek baik itu penulisan formal ataupun non-formal. Memahami ejaan pun tidak hanya sekadar tahu kapan menggunakan tanda titik (.) atau koma (,) saja, namun juga bisa memilah mana kata yang sesuai KBBI.
Jika ditarik ke masa lampau, perkembangan bahasa Indonesia memiliki kaitan erat dengan bahasa Melayu Kuno dan juga Sansekerta. Pada masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya, Indonesia menggunakan huruf Pallawa (India) untuk berkomunikasi, sebelum akhirnya berganti ke bahasa latin.
Kemudian pada abad ke-13, muncullah para pedagang-pedagang Melayu yang berjualan keliling Indonesia sembari menyebarkan agama, bahasa, ekonomi, dan pengajaran lainnya. Pada area-area yang dekat dengan pelabuhan, mereka mulai mempelajari huruf Arab-Melayu yang digunakan oleh para pedagang ini.
Ejaan latin pertama kali dikenalkan di Indonesia oleh Van Ophuijsen pada 1901. Beliau membuat sebuah pertemuan bernama Kongres Bahasa Indonesia I yang digelar di Solo pada 1938. Kongres tersebut pun akhirnya menjadi ejaan pertama yang diresmikan oleh masyarakat Indonesia di era penjajahan Belanda.
Dalam satu 1abad terakhir, terdapat empat jenis ejaan yang diresmikan. Berikut adalah rinciannya:
- Ejaan Van Ophuijsen (1901)
- Ejaan Soewandi (1947)
- Ejaan Yang Disempurnakan (1972)
- Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (1975)
- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015)
Perbedaan PUEBI dan EYD
Ada beberapa perbedaan antara PUEBI dan EYD yang belum banyak diketahui orang. Berikut ini adalah informasi selengkapnya:
PUEBI | EYD |
Menambahkan huruf vokal diftong (ei). | Hanya memiliki tiga huruf vokal diftong yaitu ai, au, dan ao. |
Penggunaan kapital juga berlaku pada julukan. | Menggunakan kapital hanya berlaku untuk penyebutan subjek seperti nama dan sejenisnya, tidak berlaku pada julukan. |
Menggunakan huruf tebal untuk menegaskan tulisan yang berhuruf miring (bahasa asing). | Bahasa asing hanya perlu dihuruf miring saja. |
Bilangan yang ada di dalam nama unsur geografi ditulsis menggunakan huruf. | Tidak diatur. |
Penggunaan titik koma (;) tetap menggunakan kata ‘dan’. | Tanda titik (;) digunakan tanpa kata ‘dan’. |
Tanda hubung (-) tidak digunakan dalam antara huruf dan angka. | Penggunaan tanda (-) tidak diatur. |
Tanda elipsis ( … ) digunakan uuntuk menuliskan ujaran ataupun dialog. | Tanda elipsis ( … ) hanya digunakan dalam kalimat yang terputus-putus |
Istilah yang ‘bukan bahasa Indonesia’ seperti bahasa daerah atau asing wajib ditulis miring. | Bisa ditulis biasa dengan tanda kutip. |
Fungsi Ejaan
Penggunaan ejaan yang benar tentu akan mempermudah cara kita berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi lewat tulisan. Ini dia fungsi utama dari ejaan yang harus kamu ketahui:
Konsisten dalam Berbahasa
Adanya ejaan membantu dalam berbahasa sehari-hari ataupun untuk kebutuhan akademik. Dengan mematuhi semua ejaan yang ada di PUEBI, kita bisa lebih mudah dalam menyusun kalimat secara konsisten. Bagi kamu yang masuk dalam ranah akademis, memahami ejaan bisa dibilang adalah hal dasar yang wajib dipahami sebelum menulis berbagai karya ilmiah, jurnal, skripsi, dll.
Mempermudah Pemahaman
Fungsi ejaan berikutnya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap sebuah informasi. Penggunaan tanda baca, huruf kapital yang tepat, ataupun kata baku jadi sangat berpengaruh dengan isi tulisan yang dibuat. Banyak orang yang sering terkecoh pada penggunaan kata baku dan tidak baku, karena beberapa kata dalam bahasa Indonesia sering kali hanya berbeda huruf vokal saja.
Menunjukkan Profesionalisme
Menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat tentu akan meningkatkan nilai profesionalisme kita di hadapan orang lain. Memperhatikan ejaan dari tiap kalimat yang ditulis akan menjadi sebuah nilai plus yang nantinya mempermudah dalam proses tulisan profesional baik itu seperti dokumen perusahaan, surat, dan sejenisnya.
Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia yang Sering Dilakukan
Apakah kamu merasa jadi seseorang yang sering melakukan kesalahan eja? Ini saatnya kamu untuk memperbaikinya, dengan mengetahui apa saja kesalahan ejaan bahasa Indonesia yang paling sering dilakukan:
Huruf Miring
Masifnya penggunaan kata atau istilah bahasa asing di Indonesia saat ini sering kali membuat orang lupa untuk menuliskannya secara miring. Contoh kata yang banyak dikira sebagai bahasa Indonesia padahal istilah asing meliputi:
- Online = Daring
- Offline = Luring
- Caption = Takarir
- Boutique = Butik
- Restaurant = Restoran
Contoh kata-kata di atas sering kali kita kira sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Nyatanya, kata-kata tersebut masih dalam bentuk bahasa aasing sehingga wajib untuk ditulis miring saat di dalam kalimat.
Kata Depan (Preposisi)
Contoh ejaan bahasa Indonesia yang sering salah digunakan berikutnya yaitu kata depan. Umumnya terdapat beberapa jenis kata depan seperti “dan, dari, di, yang, ke, pada, oleh & untuk”. Masih ada banyak orang yang menggabungkan kata depan dengan kata selanjutnya. Padahal kata depan memiliki dua aturan yang berlaku yaitu dipisah ataupun disambung dengan kata berikutnya. Berikut adalah contoh ejaan bahasa Indonesia yang salah dalam preposisi:
Salah | Benar |
Saya akan berbicara di kamu nanti. | Saya akan berbicara dengan kamu nanti. |
Mereka duduk diantara dua orang. | Mereka duduk di antara dua orang. |
Buku itu diletakkan pada meja. | Buku itu diletakkan di atas meja. |
Dia berdiri pada depan pintu. | Dia berdiri di depan pintu. |
Kamu bisa pergi kedepan sana. | Kamu bisa pergi ke depan sana. |
Contoh Ejaan Bahasa Indonesia yang Benar
Agar kamu tidak salah dalam penulisan, berikut adalah berbagai contoh ejaan bahasa Indonesia yang benar berdasarkan PUEBI:
Penulisan Huruf
Penggunaan huruf meliputi kapital, vokal, miring, dan sejenisnya. Contohnya:
- Kapital Awal Kalimat
- “Ibu selalu bangun pagi untuk menyiapkan kebutuhan semua anggota keluarga.”
- “Hana bermain gim bersama temannya ketika jam istirahat di sekolah.”
- Kapital untuk Nama Orang
- “Nama penulis buku ini adalah Tasya Putri.”
- “Kemarin, saya bertemu dengan Aldo di perempatan dekat kampus utama.”
- Huruf Miring untuk Judul atau Istilah Ilmiah
- “Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang diciptakan R.A. Kartini sangat menginspirasi banyak wanita.”
- “Pembelajaran secara online masih terus dilakukan hingga saat ini untuk mempermudah mobilitas mahasiswa.”
- Huruf Kapital Nama Tempat
- “Kami baru saja kembali dari liburan di Singapura beberapa hari lalu”.
- “Tempat terbaik untuk berbulan madu di Asia Tenggara adalah Vietnam dan Thailand”.
Penulisan Kata
Pahami cara penulisan kata menggunakan kata depan, partikel, kata ulang, hingga huruf miring.
- Kata Depan
- Dia berlari sangat cepat dibandingkan orang lain seumurannya.
- Rapat perusahaan akan dilangsungkan pada hari Senin depan.
- Hanif dan Ray pergi ke pasar pagi ini untuk membeli daging.
- Partikel
- Apakah kamu sudah makan siang hari ini?
- Bacalah setiap peraturan dengan teliti sebelum ujian berlangsung.
- Kata Ulang
- Buku ini memiliki halaman yang warna-warni.
- Sejak jaman dulu, surat-menyurat jadi bentuk komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
- Penulisan Huruf Miring
- Banyak perusahaan menerapkan sistem Work From Home sejak pandemi di 2019.
- Hampir semua rumah memiliki Wi-Fi sebagai jaringan internet utamanya.
Tanda Baca
Berikut adalah beberapa contoh ejaan bahasa Indonesia menggunakan tanda baca yang benar:
- Tanda Epilis
- Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apalagi… mungkin ini tanda bahwa ia sudah kecewa denganku.
- Waktu terus berjalan… dan kedua orang tua kita pun tak bisa menunggu lebih lama lagi.
- Tanda Koma
- Setelah pulang dari kampus, kami memutuskan untuk mampir ke warung di dekat gerbang.
- Jika cuaca besok pagi cerah, maka aku dan Risya akan pergi berenang di pantai.
- Tanda Hubung
- Nanda membeli sepatu berwarna merah-muda di pusat perbelanjaan itu.
- Penulis-penulis hebat lahir dari seseorang yang dikenal tak mudah menyerah.
- Anak-anak sangat senang bermain di taman kota ketika akhir pekan tiba.
Kata Serapan
Ada beberapa contoh ejaan bahasa Indonesia yang menggunakan kata serapan, baik itu khusus ataupun umum.
- Ada banyak restoran halal yang mudah ditemukan di kota ini.
- Dokter menggunakan stetoskop untuk mendengar detak jantung pasien.
- Arsitek itu merancang bangunan dengan gaya minimalis.
Itu dia berbagai contoh ejaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan PUEBI dan bisa kamu gunakan sebagai referensi. Perlu dipahami kembali bahwa memahami seluk beluk bahasa Indonesia memanglah tidak mudah untuk semua orang. Terutama jika kamu memiliki kebutuhan dalam bidang akademik yang mengharuskan membuat jurnal ataupun skripsi.
Kini tak perlu khawatir lagi karena terdapat Xerpihan yang siap membantu semua kebutuhan bahasa yang kamu inginkan. Xerpihan menyediakan berbagai jenis layanan seperti:
- Proofreading jurnal dan skripsi
- Subtitle YouTube dan film
- Terjemahan jurnal dan arikel
- Transkrip wawancara
- Parafrasa kalimat, dan masih banyak lagi!
Xerpihan memiliki ratusan tenaga penerjemah tersumpah profesional yang siap membantumu untuk kebutuhan dokumen dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris. Saat ini Xerpihan telah dipercaya lebih dari 1,000 klien dari perusahaan besar di Indonesia untuk layanan bahasa.
Selain itu, Xerpihan juga menjamin seluruh kerahasiaan dokumen yang ada dengan Non Disclosure Agreement (NDA). Paket layanan bahasa di Xerpihan dibanderol mulai dari Rp150.000 dengan revisi tak terhingga. Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan kebutuhan bahasa mu bersama Xerpihan sekarang!