Kemampuan bahasa Inggris saat ini sangat dibutuhkan, tak hanya untuk keperluan akademis saja namun juga pekerjaan. Maka dari itu, ada banyak orang yang mengambil tes IELTS untuk membuktikan kemampuan bahasa mereka ke dalam sebuah dokumen resmi yang diakui berbagai negara.
Seperti tes yang dilakukan pada umumnya, kita memerlukan persiapan yang matang agar bisa mendapatkan nilai IELST yang diinginkan. Ada berbagai aspek yang dinilai untuk tes IELTS mulai dari reading, listening, speaking, dan writing.
Kini saatnya kita pahami lebih dalam mengenai apa itu IELTS, jenis-jenis tes, apa perbedaan dengan tes TOEFL, hingga tips jitu tes IELTS agar mendapatkan nilai terbaik.
Apa itu Tes IELTS?
Tes IELTS adalah kependekan dari International English Language Testing System yang diselenggarakan oleh Universitas Cambridge, British Council, dan IDP Education Australia sejak 1989. Total terdapat lebih dari 120 negara yang saat ini menggunakan sistem IELTS sebagai standarisasi dalam bahasa Inggris.
Sering kali juga muncul pertanyaan, apakah ada batasan umur untuk mengikuti IELTS? Tidak ada batasan usia untuk mengikuti tes IELTS. Tidak disarankan untuk seseorang di bawah umur 16 tahun untuk mengikuti tes IELTS, sedangkan untuk peserta yang berusia kurang dari 18 tahun akan mendapatkan pendamping khusus selama tes berlangsung.
Kategori Tes IELTS
Kategori tes IELTS terbagi sesuai dengan tujuannya. Tes untuk kebutuhan akademik tentu akan berbeda dengan tes untuk keperluan umum maupun bekerja. Pada tiap sesi tes IELTS nantinya setiap peserta akan diberikan kesempatan untuk memberikan hasil terbaik dalam speaking, listening, reading, maupun writing. Di bawah ini adalah beberapa kategori tes IELTS yang wajib kamu pahami:
A. IELTS untuk UKVI
IELTS untuk UKVI (UK Visa & Immigrations) adalah tes yang diwajibkan oleh pemerintah Inggris apabila terdapat seseorang ingin mengajukan visa memasuki UK. Kategori ini masih terpecah menjadi beberapa jenis tes lainnya seperti:
1. Akademik
Apabila kamu berencana untuk mengambil program S1, S2, maupun S3 di luar negeri, tes IELTS akademik jadi salah satu syarat wajibnya. Perbedaan IELTS Academic dibandingkan tes lainnya terletak pada fokus tes serta materi yang akan diberikan.
Bagi mereka yang mengambil tes IELTS akademik, maka materi tes yang diberikan akan berkaitan dengan literatur akademi, essay, jurnal, dan sejenisnya. Gunanya, setiap peserta bisa mengukur kemampuan mereka dalam memahami literatur maupun mendapatkan gambaran bagaimana nantinya bahasa yang digunakan di sistem perkuliahan.
2. General Training
General Training adalah tes yang diambil untuk para peserta yang memiliki rencana melanjutkan studi di bawah jenjang S1 ataupun untuk mengikuti pelatihan tertentu. Jenis tes yang ada di General Training pun dipecah menjadi dua level, yaitu A1 dan B1. Berikut ini adalah perbedaan dari keduanya:
A1
A1 pada tes IELTS adalah tes yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin membuktikan kemampuan dasar dalam berbahasa Inggris. Materi yang diambil pada tes pun biasanya diambil dari kejadian sehari-hari yang lebih sederhana.
B1
B1 adalah level yang lebih kompleks dibandingkan dengan A1. Setiap peserta diharapkan memiliki lebih banyak vocabulary dan mampu berpikir lebih aktif dibandingkan tes di level A1. Kata-kata yang digunakan dalam soal pun sering digunakan oleh para native speaker, sehingga waktu untuk berlatih pun lebih lama untuk peserta yang baru mempelajari bahasa Inggris.
B. IELTS Life Skills
IELTS Life Skills merupakan tes yang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti berlibur, mengunjungi keluarga, dan sejenisnya. Dibandingkan dengan tes akademik dan general training, tes ini cenderung lebih umum karena bisa dilakukan oleh siapa saja. Jika memiiliki serifikat tes IELTS Life Skill, proses imigrasi di UKVI (UK Visa & Immigrations) tentu akan lebih mudah.
Sesuai dengan Common European Framework of Reference for Languages (CEFR), tes ini terbagi menjadi dalam beberapa level, seperti:
1. A1
A1 menjadi level dasar yang berfokus pada hal-hal sederhana seperti aktivitas sehari-hari, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan lancar pada penduduk lokal, maupun staff administrasi saat di luar negeri.
2. B1
B1 adalah level menengah dalam tes Life Skill IELTS di mana peserta dituntut untuk lebih fasih dan percaya diri saat berbicara maupun mengungkapkan bahasa Inggris. Umumnya mereka yang mengambil tes pada level ini digunakan untuk keperluan public speaking dan sejenisnya.
Apa Perbedaan TOEFL dan IELTS?
Banyak orang masih mengira bahwa TOEFL dan IELTS adalah jenis tes bahasa Inggris yang hampir sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan dan tujuan masing-masing, berikut adalah beberapa perbedaan besar dari TOEFL dan IELTS:
Perbedaan | TOEFL | IELTS |
Istilah | Testing of English as Foreign Language | International English Language Testing System |
Sistem Bahasa | American-English | British-English |
Fungsi | Digunakan untuk keperluan studi di area Amerika Serikat, Kanada, dan sekitarnya. | Digunakan untuk kebutuhan yang lebih general seperti studi, bekerja, ataupun sejenisnya di berbagai negara Eropa. |
Jenis | Internet Based Test (iBT) yang dilakukan secara online dan Institutional Testing Program (ITP) yang dilakukan secara tertulis. | Terbagi menjadi tiga, yaitu Akademik, Generall, dan Life Skill. Ketiganya memiliki cakupan yang juga berbeda mulai dari A1-B1. |
Sistem Penilaian | Tes TOEFL menggunakan hitungan skor dengan batas minimal kelulusan adalah 400 untuk beginner dan 677 untuk mereka yang sudah mahir. | IELTS menggunakan sistem penilaian bernama “Band” dengan satuan desimal. Angka minimal untuk kelulusan pun bervariasi, namun umumnya adalah 5.5-6 dan batas maksimal ada di 10. |
Biaya | Tes TOEFL memiliki harga yang lebih terjangkau, peserta hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp400.000-Rp600.000 untuk satu kali tes. | Sedangkan IELTS memiliki harga yang relatif lebih mahal, yakni sektar Rp2.000.0000-Rp3.000.000 untuk satu kali tes. |
Akuntabilitas Tes | TOEFL umumnya digunakan pada wilayah yang masih berada di Amerika Serikat dan sekitarnya. | IELTS memiliki cakupan yang lebih luas, yakni di berbagai negara eropa dan juga Australia. |
Format Tes IELTS
Setelahnya, kita akan membahas tentang format tes IELTS apa saja. Total terdapat empat tahap yang harus dilalui setiap peserta pada saat tes berlangsung. Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai setiap tahapan IELTS yang harus kamu pahami dari sekarang:
1. Writing
Ada banyak hal yang harus dilakukan pada saat melakukan tes writing di IELTS. Setiap peserta diwajibkan untuk menulis setidaknya 150 kata dalam kurun waktu 20 menit saja. Nantinya akan tersaji sebuah informasi visual berupa tabel, bagan, maupun grafik, kemudian peserta diminta untuk mendeskripsikan informasi tersebut sesuai dengan data yang disajikan.
Tersedia juga beberapa bentuk soal lainnya seperti memberikan opini mengenai sebuah isu ataupun permasalahan. Peserta diharapkan bisa memberikan argumen berdasarkan sudut pandang masing-masing dengan memilih kata-kata yang sesuai. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat tes writing adalah grammar dan juga pemilihan kata.
2. Listening
Kemampuan mendengar setiap peserta terhadap percakapan bahasa Inggris akan diuji melalui ujian listening. Pada saat sesi listening dimulai, peserta harus membaca instruksi yang diberikan kemudian menjawab pertanyaan berdasarkan isi rekaman yang diputar. Ujian listening akan melihat bagaimana ketelitian serta akurasi peserta dalam menjawab pertanyaan.
3. Speaking
Di tahap speaking, peserta akan membuat percakapan dengan penguji mengenai sebuah topik tertentu. Penguji akan menanyakan beberapa pertanyaan, kemudian peserta harus mampu mengembangkan jawaban mereka sesuai dengan tata bahasa yang benar. Pemilihan kosa kata pun menjadi sebuah penilaian tersendiri pada sesi ini. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa tahapan ini menjadi yang paling sulit dibandingkan dengan tahapan lainnya.
4. Reading
Tes reading pada IELTS terdiri menjadi beberapa tahapan, seperti multiple choice true/false/not given, dan completion. Total terdapat 40 soal yang harus dijawab oleh peserta selama 60 menit. Agar bisa mendapatkan hasil maksimal pada tes reading, kita bisa mulai mempersiapkannya dengan membaca berbagai literatur, informasi, dan bacaan dalam bahasa Inggris, serta menguasai teknik skimming maupun scanning (memahami isi teks dengan cepat).
Tips Persiapan Tes IELTS untuk WHV, Kuliah di Luar Negeri, hingga Kerja!
Bagi kamu yang berencana untuk tes IELTS untuk WHV (Working Holiday Visa), kuliah, maupun bekerja, saatnya mempersiapkan tes dengan sebaik mungkin. Ini dia beberapa tips jitu yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan skor IELTS tinggi:
1. Perbanyak Bacaan Bahasa Inggris
Cara terbaik untuk meningkatkan kosa kata bahasa Inggris adalah dengan membaca. Secara garis besar, pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dari tes IELTS biasanya diambil dari artikel, jurnal ilmiah, atau bahkan laporan berita yang sudah dipublikasi. Dengan rajin membaca, kita akan terbiasa dengan struktur kalimat, nada, hingga grammar yang ditulis.
2. Latihan Wawancara dengan Native Speaker
Untuk melatih rasa kepercayaan diri pada saat tes speaking, kita harus mulai berlatih berbicara dan membangun percakapan dengan orang lain, terutama pada native speaker. Latihan bicara akan meningkatkan fluency, sehingga bisa mengutarakan kalimat tanpa gangguan maupun jeda. Biasanya para native speaker selalu menggunakan istilah ataupun idiom baru pada saat menyampaikan pendapat, hal ini tentu akan menambah kosakata dan memperluas wawasan bahasa Inggris kita.
3. Menonton Video Bahasa Inggris
Cara berikutnya untuk meningkatkan skor pada ujian IELTS adalah memperbanyak tontonan video ataupun podcast dalam bahasa Inggris. Ketika kita menonton film ataupun podcast, akan ada banyak hal baru yang bisa dipelajari mulai dari aksen, pengucapan, cara beropini, hingga kecepatan bicara. Kita juga bisa melihat bagaimana ketepatan dalam pronounciation dan juga intonasi pada saat melafalkan sebuah kata atau kalimat.
4. Bergabung dengan Komunitas Belajar Tes IELTS
Tips yang terakhir adalah bergabung dengan komunitas belajar IELTS. Kemudahan media sosial saat ini membantu kita dalam menemukan komunitas seperjuangan untuk belajar IELTS. Di mana kita bisa menemukan komunitas ini? Kamu bisa mulai mencarinya melalui beberapa platform seperti Twitter, Discord, Telegram, dan Instagram. Anggota komunitas biasanya akan saling berbagi informasi mengenai tes ataupun latihan bersama untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris masing-masing.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan cara lainnya, yaitu mengikuti kursus IELTS untuk membuat progres belajar jadi lebih signifikan. Saatnya dapatkan skor terbaik untuk tes IELTS bersama Xerpihan! Tersedia kelas khusus tes IELTS online maupun offline bersama pengajar serta native speaker untuk membuatmu semakin percaya diri.
Ada berbagai kelebihan yang bisa kamu dapatkan saat mengikuti kelas persiapan IELTS di Xerpihan seperti:
- Pengajar yang adaptif untuk milenial dan gen-z
- Komunitas belajar IELTS yang luas
- Suasana kelas yang lebih seru
- Didukung dengan teknologi terbaru
- Harga lebih terjangkau