Apa itu plagiarisme? Kali ini akan dibahas bagaimana pengertian plagiarisme menurut para ahli, dan jenis-jenis plagiarisme.
—
Plagiarisme menjadi sesuatu yang harus dihindari dalam dunia penulisan. Sebab, plagiarisme termasuk tindak kejahatan. Supaya bisa terhindar dari plagiarime, kita harus mempelajari terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan plagiarisme dan apa saja jenis-jenisnya. Simak satu per satu bahasan berikut supaya kamu lebih paham tentang plagiarisme.
Baca juga: Contoh Kasus Plagiarisme di Indonesia
Apa Itu Plagiarisme?
Plagiarisme adalah sebuah kejahatan atau tindakan salah, dilakukan dengan cara mencuri ide milik orang lain sehingga seakan-akan ide tersebut adalah milik sendiri. Orang yang membuat karya tulis seharusnya bertanggung jawab atas orisinalitas karyanya, sehingga plagiarisme dikatakan sebagai hal yang seharusnya dihindari.
Pengertian Plagiarisme Secara Etimologis
Pengertian plagiarisme secara etimologis berasal dari bahasa Inggris. Tepatnya dari kata plagiarism yang berarti pencurian karya tulis, sama seperti pengertian plagiarisme dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian plagiarisme adalah peniruan suatu karya yang melanggar hak cipta.
Definisi Plagiarisme Menurut Para Ahli
Definisi plagiarisme menurut para ahli yang pertama adalah dari Ridhatillah, di tahun 2013 beliau menilai bahwa plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan dan perampasan sebuah ide untuk kemudian diakui menjadi milik sendiri.
Sedangkan bagi Suyanto dan Jihad di tahun 2011, plagiarisme adalah tindakan mencuri gagasan hasil penelitian orang lain, untuk kemudian disajikan seolah-olah milik sendiri.
Jadi, Apa Itu Plagiarisme?
Jadi, apa itu plagiarisme? Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulakan plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan suatu karya atau ide yang kemudian diakui menjadi milik sendiri. Plagiarisme termasuk suatu tindak kejahatan yang dilarang karena melanggar hak cipta. Namun, sampai saat ini tindakan plagiarisme masih menjadi hal yang umum dilakukan. Hal ini menjadi tantangan seorang penulis untuk bisa menghasilkan karya tanpa plagiarisme.
Baca juga: 4 Alat Parafrase Online untuk Membuat Parafrase Otomatis
Apa Saja Jenis-Jenis Plagiarisme?
Kamu harus tahu apa saja jenis-jenis plagiarisme. Berikut ada jenis-jenis berdasarkan aspek yang dicuri, berdasarkan kesengajaan, berdasarkan pola, dan berdasarkan penyajiannya.
Jenis-Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri
Bahasan jenis-jenis plagiarisme diawali berdasarkan aspek yang dicuri. Berikut adalah jenis-jenisnya beserta penjelasan masing-masing.
1. Plagiarisme Kepengarangan
Suatu karya (bisa teks, bisa buku) sudah ditulis orang lain, namun diakui sebagai milik sendiri. Jenis plagiarisme ini disebut sebagai plagiarisme kepengarangan.
2. Plagiarisme Sumber
Suatu teks atau buku ditulis dengan sumber, tetapi sumbernya ini tidak dicantumkan, maka ini juga disebut sebagai tindakan plagiarisme.
3. Plagiarisme Kata Demi Kata
Hampir sama dengan jenis-jenis sebelumnya, kali ini yang ditiru hanya beberapa kata saja. Namun, tetap tidak menyebutkan sumbernya.
4. Plagiarisme Ide
Jenis plagiarisme ini termasuk plagiarisme yang susah untuk dibuktikan. Sebab, yang namanya ide bisa saja menjadi milik banyak orang sekaligus dalam satu waktu.
Jenis-Jenis Plagiarisme Berdasarkan Kesengajaan
Ada juga pembagian plagiarisme berdasarkan kesengajaan. Antara sengaja dan tidak sengaja, berikut penjelasannya.
1. Plagiarisme Tidak Sengaja
Bisa saja plagiarisme terjadi tanpa unsur kesengajaan, sebab semakin bertambahnya waktu, semakin banyak saja karya tulis yang dibuat. Dengan begitu, tak menutup kemungkinan ada dua penulis yang tidak saling mengenal namun bisa menciptakan karya yang hampir sama.
2. Plagiarisme Sengaja
Menjadi jenis plagiarisme yang paling banyak dijumpai, merupakan peniruan karya tulis dengan unsur kesengajaan.
Jenis-Jenis Plagiarisme Berdasarkan Pola
Pola plagiarisme yang terjadi selama ini berbeda-beda, itulah mengapa pola juga menghasilkan jenis-jenis plagiarisme.
1. Antarbahasa
Suatu tindakan disebut plagiarisme antarbahasa apabila ada karya tulis yang diterjemahkan ke bahasa lain, tanpa ada tambahan ide. Namun, karya tulis yang baru ini disebut sebagai milik sendiri, maka disebut sebagai plagiarisme antarbahasa.
2. Auto Plagiarisme
Auto Plagiarisme adalah tindakan penjiplakan seorang penulis terhadap karya milik sendiri. Hal ini terjadi saat penulis menyalin langsung tulisan yang sudah dia terbitkan tanpa mencantumkan sumbernya.
3. Parsial
Ada juga plagiarisme parsial, peniruan sebuah karya tulis namun sebagian saja, sisanya ditambahkan dengan pemikiran sendiri.
4. Total
Plagiarisme total adalah tindakan penjiplakan yang benar-benar meniru dari karya orang lain 100%.
Baca juga: Cara Menghindari Plagiarisme
Jenis-Jenis Plagiarisme Berdasarkan Penyajian
Kali ini akan dibahas apa saja jenis-jenis plagiarisme berdasarkan penyajiannya. Setelah tahu jenis-jenis ini, kamu akan semakin paham bahwa ternyata bentuk plagiarisme bukan soal ide saja, melainkan cara menyajikan suatu info.
Bisa dikatakan tipe plagiarisme ini tidak banyak diketahui orang. Masih banyak masyarakat yang menilai bahwa jenis-jenis yang akan disebutkan ini bukanlah suatu plagiarisme. Kamu harus tahu dulu apa saja jenis-jenisnya itu.
1. Struktur Gagasan
Sesuai dengan namanya, plagiarisme struktur gagasan adalah tindakan menyontek suatu struktur. Misalkan ada suatu teks dengan struktur sedemikian rupa, dari yang tadinya membahas A, kemudian membahas B, kemudian membahas C, dan seterusnya. Struktur yang digunakan ini ditiru oleh orang lain, dengan urutan yang sama, maka peniruan ini disebut sebagai plagiarisme struktur gagasan.
2. Kata Kunci
Teks kebanyakan dibuat dengan kata kunci, hanya teks yang diwujudkan sebagai karya seni saja yang sulit ditemukan kata kuncinya. Kalau ada suatu plagiarisme dan yang ditiru adalah kata kuncinya, maka ini masuk dalam plagiarisme berdasarkan penyajian. Misalnya saja ada berita yang membahas ‘hubungan pengangguran dan kemiskinan’ dan dengan kata kunci yang sama, kemudian dijumpai teks dengan kata kunci tersebut, maka disebut sebagai plagiarisme.
3. Parafrasa
Parafrasa merupakan plagiarisme yang dilakukan dengan mengotak-atik kalimat dan kata-kata. Teks yang dibuat dengan peniruan ini tidak mencantumkan referensi apapun, sehingga bisa disebut sebagai plagiarisme. Meski begitu, sebenarnya cukup jarang parafrasa disebut sebagai plagiarisme. Namun, untuk kebutuhan konten artikel di situs web, hal ini sangat dilarang meski sudah ada platform untuk melakukan spinner atau parafrase.
4. Kain Perca
Plagiarisme kain perca merujuk pada peniruan kepenulisan secara keseluruhan tanpa ada referensi atau sumber yang dicantumkan. Sebuah karya tulis terkesan dibuat sendiri, orisinal, padahal karya tulis tersebut sudah ada sebelumnya dan dibuat oleh orang lain. Jenis plagiarisme baru bisa disebut plagiarisme kain perca kalau penirunya mengambil dari beberapa teks sekaligus. Tidak bisa dikatakan rewrite, sebab ia mengambil dari beberapa teks atau karya tulis sekaligus.
5. Verbatim
Yang terakhir dalam jenis plagiarisme berdasarkan penyajian adalah verbatim. Plagiarisme ini benar-benat meniru dari satu sumber saja. Jenis plagiarisme yang sebelumnya adalah peniruan dari beberapa sumber, sedangkan jenis ini berasal dari satu sumber saja.
Layanan Parafrasa untuk Menghindari Plagiarisme
Mengetahui apa pengertian plagiarisme serta definisi plagiarisme menurut para ahli membuat kamu lebih bisa menghindari plagiarisme ini. Kamu jadi bisa belajar bagaimana cara mewujudkan karya tulis yang benar-benar orisinal. Namun jika kamu membutuhkan bantuan dalam menghindari plagiarisme, Xerpihan menyediakan jasa parafrasa dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.