Pengertian Teks Ceramah, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaannya

Pengertian Teks Ceramah, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaannya

Apa itu ceramah dan bagaimana kaidah kebahasaannya? Simak pengertian teks ceramah beserta tujuan, dan ciri kebahasaannya berikut ini.

Jasa Subtitle Youtube dan Film

Pengertian Ceramah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah merupakan pidato yang dilakukan oleh seseorang dihadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Sementara menurut Mulyadi (2017, 64), pengertian ceramah adalah kegiatan menyampaikan informasi, pengetahuan, atau nasihat di depan khalayak umum. Ceramah biasanya membahas mengenai topik tertentu, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, atau politik.

Orang yang melakukan ceramah biasanya disebut penceramah. Umumnya, penceramah merupakan seorang pakar atau ahli mengenai topik yang dibahas. Sebelum melakukan ceramah, penceramah biasanya melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu. Salah satunya adalah menyusun naskah atau teks ceramah agar pembahasannya lebih terstruktur.

Pengertian Teks Ceramah

Jasa Transkrip Wawancara dan Video

Menurut Priyatni dan Harsiati (2017, 70), pengertian teks ceramah adalah teks yang memuat paparan lisan yang disampaikan di hadapan khalayak pendengar mengenai suatu pengetahuan atau hal lainnya. Susunan teks ceramah yang baik terdiri atas bagian pembuka, isi, dan penutup. Pada bagian pembuka, biasanya berisi gambaran umum mengenai topik atau permasalahan yang akan dibahas. Sementara bagian isi umumnya berupa argumen penulis beserta fakta pendukungnya. Bagian penutup berisi kesimpulan dari topik atau permasalahan yang dibahas.

Tujuan Teks Ceramah

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks ceramah berisi informasi atau pengetahuan mengenai topik tertentu. Maka dari itu, tujuan teks ceramah adalah memberikan informasi untuk menambah wawasan atau pengetahuan audiens. Selain berisi informasi, dalam teks ceramah juga terselip kalimat persuasi dan argumentasi untuk mengajak atau membujuk audiens.

Ciri-Ciri Teks Ceramah

Ciri-ciri teks ceramah secara umum adalah sebagai berikut:

  • Berisi pengetahuan atau informasi mengenai topik tertentu;
  • Umumnya disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu;
  • Memiliki struktur yang lengkap, mulai dari pendahuluan, isi, dan juga penutup;
  • Bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami oleh audiens.

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Jasa Translate Dokumen

Setiap jenis teks mempunyai kaidah kebahasaan yang menjadi karakterisitknya, begitu juga dengan teks ceramah. Kaidah kebahasaan teks ceramah adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan bahasa yang efektif

Bahasa yang digunakan dalam teks ceramah adalah bahasa yang efektif. Hal ini karena ceramah merupakan kegiatan berbicara di depan umum yang tujuannya untuk memberikan informasi mengenai topik tertentu. Supaya informasi tersebut dapat dipahami oleh khalayak umum, penceramah hendaklah menggunakan bahasa atau kalimat yang efektif. Maka dari itu, penulis teks ceramah harus memperhatikan pemilihan kata dan penggunaan ejaan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Menggunakan kata ganti orang

Salah satu kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam teks ceramah adalah menggunakan kata ganti orang. Teks ceramah biasanya menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua. Kata ganti orang pertama yang sering dipakai adalah saya dan kami. Kata ganti saya biasanya digunakan untuk merujuk dirinya sendiri, sementara kata ganti kami digunakan untuk mengatasnamakan kelompoknya.

2. Menggunakan kata sapaan

Selain menggunakan kata ganti, teks ceramah biasanya juga menggunakan kata sapaan. Kata sapaan ini ditujukan kepada pendengar atau pembacanya. Fungsi kata sapaan dalam teks ceramah adalah sebagai bentuk penghormatan kepada pendengar. Harapannya agar terjalin suasana yang akrab antara pendengar dan penceramah. Contoh kata sapaan yang sering digunakan dalam teks ceramah adalah hadirin, saudara-saudara, ibu-ibu, dan bapak-bapak.

3. Menggunakan kata-kata teknis

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa teks ceramah digunakan untuk menyampaikan suatu informasi atau pengetahuan mengenai topik tertentu. Jadi, tidak heran jika teks ceramah mengandung kata-kata teknis yang berkenaan dengan topik yang dibahas.

4. Menggunakan konjungsi kausalitas

Konjungsi kausalitas merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan hubungan sebab-akibat. Contoh dari konjungsi kausalitas adalah sebab, agar, maka, dengan demikian, oleh karena itu, dan akibatnya. Dalam teks ceramah, konjungsi kausalitas ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat saat penceramah mengemukakan argumentasi.

5. Menggunakan kata kerja mental

Teks ceramah biasanya juga menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon seseorang terhadap suatu tindakan, pengalaman, atau keberadaan. Contoh kata kerja mental adalah memperhatikan, mengagumkan, berpendapat, dan berasumsi.

6. Menggunakan kata persuasif

Terakhir, teks ceramah biasanya menggunakan kata-kata persuasif. Contoh kata-kata persuasif yang biasanya terdapat dalam teks ceramah, yaitu hendaklah, sebaliknya, diharapkan, dan sebaiknya.

Contoh Teks Ceramah Bahasa Indonesia Beserta Kaidah Kebahasaannya

Berikut adalah contoh teks ceramah yang dikutip dari Modul RPP Tesk Ceramah.


Menancapkan Nilai Pancasila dalam Sanubari Pemuda Indonesia

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pemuda Indonesia: Garda Depan Pendukung Pancasila.

Yang terhormat, Kepala SMK Negeri 1 Kendal, Ibu Isniharsih Feriany, S.Pd., M.Si.
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK Negeri 1 Kendal.
Teman-teman, segenap pemuda Indonesia, yang saya banggakan.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan, Sang Penguasa Semesta Alam, atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Izinkan saya menyampaikan ceramah yang berjudul “Menancapkan Nilai Pancasila dalam Sanubari Pemuda Indonesia”.

Pemuda-Pemuda Indonesia, Garda Depan Pendukung Pancasila.

Tanggal 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Hari terbentuknya sebuah ideologi negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suatu dasar yang menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita semuanya. Menggerakkan persatuan kita dalam melaksanakan segala hal berbangsa dan bernegara. Suatu dasar yang benar-benar dapat menuntun segenap pikiran, jiwa, dan raga rakyat Indonesia menuju Indonesia Merdeka.

Bapak Proklamator kita, Ir. Soekarno berkata, “Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan, hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.” Mutiara itulah yang dinamakan Pancasila. Pandangan dan pedoman hidup seluruh rakyat Indonesia. Isi kandungannya mengajarkan kepada kita, khususnya pemuda Indonesia untuk mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan, dan Keadilan. Termasuk di dalamnya nilai peduli, toleransi, dan gotong royong terhadap sesama bangsa.

Pemuda-Pemuda Indonesia, Garda Depan Pendukung Pancasila.

Pancasila merupakan salah satu pilar bangsa. Pilar lainnya, yaitu semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, meskipun berbeda-beda, harus tetap satu jua. Kita tidak boleh terpecah belah dan selalu meningkatkan kesadaran tentang arti pentingnya persatuan dan kesatuan. Pancasila juga disebut sebagai pilar ideologi negara Indonesia. Nama ini terdiri atas dua kata Sansekerta: panca yang berarti ‘lima’ dan sila yang berarti prinsip atau asas. Jadi, Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hari lahir Pancasila 1 Juni ini kita peringati walaupun dengan suasana yang berbeda karena pandemi yang melanda. Namun, jangan jadikan itu sebagai alasan melupakan sejarah bangsa yang luar biasa. Pemuda Indonesia harus tetap memaknai sejarah ini serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

Pemuda-Pemuda Indonesia, Garda Depan Pendukung Pancasila.

Sejarah hari lahir Pancasila tidak lepas dari peran para pendiri bangsa. Para pendiri bangsa telah memikirkan dengan baik, satu dasar negara yang dapat dijadikan pedoman hidup bagi bangsa. BPUPKI pada 29 Mei-1 Juni 1945, Panitia Sembilan pada 1-22 Juni, dilanjutkan PPKI pada 7-18 Agustus 1945, adalah serangkaian peristiwa lahirnya Pancasila. Semua tokoh itu berlatar belakang berbeda. Bukti bahwa sejak lama kita sudah menerapkan toleransi perbedaan dan kegotongroyongan. Tokoh tua dan muda, tokoh dengan agama yang berbeda, tokoh Jawa, Sumatera, Madura, dan lainnya, berkumpul bersama, bermusyawarah, bergotong royong membangun konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini penting diketahui untuk diteladani bagi pemuda negeri ini. Apalagi, saat ini pandemi tengah melanda Indonesia bahkan dunia. Jangan saling menyalahkan! Jangan sering memantik permusuhan! Kita harus bersatu, saling menolong dan membantu. Kita kalahkan virus itu. Dengan persatuan, kita tak mudah dikalahkan ataupun ditumbangkan. Kita hadapi bersama dan tunjukkan bahwa NKRI, bisa!

Kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan itu harus sama-sama kita perbaiki, kita jadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar kita menjadi bangsa yang kuat dan mandiri, yang berdiri di atas kaki sendiri. Terlebih kita sebagai pemuda yang merupakan estafet kepemimpinan untuk masa mendatang. Kita harus sama-sama menyongsong dengan kepedulian kita. Kita harus dapat memotivasi diri kita untuk terus belajar dan berkarya demi kemajuan Indonesia. Salah satunya, melalui orasi ini.

Pancasila menggambarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bagi bangsa. Kita sebagai pemuda Indonesia harus bisa menancapkan nilai itu dalam sanubari kita. Kita mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata agar menjadi pribadi yang berguna.

Sebagai penutup, berikut kata bermakna dari K.H.R. As’ad Samsul Arifin, “Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Indonesia, harus ditaati, harus diamalkan, harus tetap dipertahankan, dan harus dijaga kelestariannya.” Bung Karno pernah berkata, “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Sekarang saya berani berkata, “Beri aku lima pemuda yang benar-benar mengamalkan Pancasila, niscaya kujanjikan kejayaan Indonesia selamanya.”

Salam Pemuda Indonesia: Garda Depan Pendukung Pancasila.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Analisis Kaidah Kebahasaan dari Contoh Teks Ceramah

Setelah membaca contoh teks ceramah di atas, kita tahu bahwa teks tersebut menggunakan kaidah kebahasaan yang yang menjadi ciri teks ceramah. Berikut adalah kaidah kebahasaan teks ceramah yang digunakan.

Kata ganti:

  • Izinkan saya menyampaikan ceramah yang berjudul “Menancapkan Nilai Pancasila dalam Sanubari Pemuda Indonesia”.
  • Kita mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata agar menjadi pribadi yang berguna.
  • Apa yang kukerjakan, hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.

Konjungsi kausalitas:

  • Kita mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata agar menjadi pribadi yang berguna.
  • Jadi, Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata teknis:

  • Hari terbentuknya sebuah ideologi negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Pancasila merupakan salah satu pilar bangsa.
  • Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Indonesia.

Kalimat persuasif:

  • Kekurangan dan kelemahan itu harus sama-sama kita perbaiki, kita jadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar kita menjadi bangsa yang kuat dan mandiri, yang berdiri di atas kaki sendiri.
  • Kita harus bersatu, saling menolong dan membantu.
  • Kita sebagai pemuda Indonesia harus bisa menancapkan nilai itu dalam sanubari kita.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *